Setelah saya pindah ke wilayah Picardie, yang terletak di
utara Paris, maka sayapun dekat dengan sebuah kota yang dikenal
sebagai tempat asal dari salah satu jenis krim yang melegenda: Chantilly cream,
atau lebih dikenal dengan nama whipped cream. Tidak hanya itu, kota inipun
terkenal karena keindahan château/ kastil nya, yaitu château de Chantily.
Château de Chantily yang terletak sekitar 40 km sebelah utara kota Paris, adalah sebuah kastil bergaya klasik yang kaya sejarah. Ornamen dan detail kastil inipun tak kalah indah dari Château de Versailles. Château de Chantilly didirikan di atas pondasi bebatuan yang kokoh, di sebuah muara tempat pertemuan sungai Oise dan Seine.
Dan kastil inipun pernah menjadi
setting-an film James Bond, "A
View to a Kill" atau
versi bahasa Perancisnya "Dangereusement
Vôtre", diperankan Roger Moore.
Film lain yang pernah setting di kastil ini juga, "Marie – Antoinette" yang
dimainkan oleh Kirsten Dunst (2006). Bahkan Pink Floyd juga pernah menggelar konsernya dua malam berturut-turut di sini.
Kastil ini juga menjadi tuan rumah dari kompetisi kembang api internasional
(Nuits de Feu) yang diadakan setiap dua tahun.
Penampakkan dari udara (image by tourisme Chantily)
Saat mobil kami memasuki tempat parkir, mata sayapun langsung menangkap
keindahan kastil ini dari jauh. Walaupun bangunannya tidak sebesar chateau
Versailles, tetapi keindahannya tak kalah memukau mata. Dari luar kastil ini
dikelilingi sebuah kanal yang bersih, dan sayapun dapat melihat pantulan keelokkan
kastil ini di kanal tersebut. Terdapat dua buah loket tiket di sisi kanan dan
kiri, sebelah kanan loket elektronik tanpa petugas dan sebelah kiri loket
dengan petugas. Untuk masuk ke kastil para pengunjung dapat memilih beberapa
pilihan tiket.
Chantilly Pass adalah yang terlengkap, dengan fasilitas akses
untuk seluruh area Château plus museum Conde, kebun serta museum kuda. Pass ini
dijual dengan harga €17 (€10 untuk anak 4-17 tahun).
Jika hanya ingin menikmati
taman saja, silakan beli saja tiket “The Park” seharga €8 (€5 untuk anak 4-17
tahun) yang akan memberikan Anda sekeluarga akses ke seluruh bagian taman
dengan mock hamlet dan labirin yang akan menghibur anak-anak.
Karena kami berempat, 2 dewasa
serta 2 anak, maka kami membeli harga keluarga yang lebih murah, yaitu €45.
Selain harga-harga diatas, terdapat juga pilihan harga untuk menikmati
pertunjukkan, dengan harga 21€ (17,50€
untuk anak 4-17 tahun).
Setelah tiket di tangan
kamipun mulai eksplorasi, Sebelum sampai ke kastil, sebuah patung raja dengan kuda tungangannya menyambut
kedatangan kami, lalu kami melewati patung anjing di sisi kiri dan kanan. Anjing
adalah binatang paling disukai oleh pria bangsawan Perancis, karena merupakan
teman terbaik saat berburu. Maka tidak heran banyak lukisan dengan tema anjing, bahkan terdapat banyak
lukisan para bangsawan dan raja dengan anjing kesayangannya.
Setelah
memasuki kastil, pertama kami melewati butik penjualan souvenir, lalu sebuah
ruangan dan sebuah tangga dengan pegangan emas, yang dikenal sebagai tangga
emas. Lalu sampailah saya disebuah koridor, dan museum Conde yang dikenal gallery
de painting. Kastil Chantily adalah salah satu museum terlengkap yang
mengkoleksi lukisan-lukisan asli Perancis dan Italia. Hal ini membuat posisi
Chantilly berada satu tingkat di bawah museum Louvre. Tercatat sekitar 1000
lukisan, 2500 gambar, serta 2500 grafis/sketsa yang dipajang di hampir tiap
ruangan dalam bangunan spektakuler ini. Tentu saja ini menjadi salah satu daya tarik
bagi saya yang adalah pecinta lukisan. Tidak habis-habisnya rasa kagum terhadap
lukisan yang terpasang di hampir semua tempat, dari dinding bawah hingga atas.
Dan karya lukisan yang dikoleksipun dari para maestro yang melegenda, seperti Raphael, Botticelli hingga Delacroix dan Ingres. Beberapa koridor juga menampilkan koleksi
perangkat perjamuan makan para bangsawan, koleksi keramik dari Jepang buatan
jaman Edo (1600-1800). Saat menikmati setiap lukisan, sayapun tidak lupa
bertanya pendapat anak saya yang sulung (6 tahun) terhadap setiap lukisan yang
kami lihat. Dan diapun jadi asyik menilai tiap lukisan yang saya tanyakan,
sungguh suatu pengalaman baru bagi anak saya dalam menilai lukisan.
Koleksi-koleksi
ini sebagian besar dikumpulkan oleh Duc d’Aumale dari perjalanannya keliling
Eropa.
Dan terdapat
sebuah surga bagi pecinta buku, yaitu sebuah perpustakaan yang sungguh
mengagumkan. Terdapat koleksi kira-kira 30.000 buku dan 1500 manuskrip yang ada
di sana. Buku dan manuskrip yang terdapat di sini dari
abad ke-18, seperti buku ‘Histoire de la conquéte de l’Angleterre’, dari tahun
1856. Walaupun buku dan manuskrip koleksi dari abad 18, perpusatakan ini jauh
dari kesan kuno dan kotor, melainkan ditata begitu apik dan sedap dipandang
mata.
Kastil
Chantilly juga terdapat sebuah kapela (gereja kecil) yang berhiaskan
patung-patung malaikat dari granit hitam. Sedangkan dekorasi
langit-langit serta kaca jendelanyapun tak kalah indahnya. Pada bagian lantai dasar terdapat beberapa
ruang tidur para bangsawan yang pernah menghuni kastil ini.
Sejarah keberadaan kastil ini berawal dari abad pertengahan, dan
terjadi beberapa kali perpindahan tangan dan restorasi, mulai dari keluarga
Montmorency, Orgemont, Bourbon-Conde dan Orleans pada kitaran abad ke-14. Kini Chateau de Chantilly berada dalam wewenang
Institut de France, dijadikan museum, setelah diserahkan oleh pemilik terakhir,
Duc d’ Aumale. Bahkan pada masa revolusi, kastil ini disita
dan dijadikan penjara. Barang-barangnya pun dirampas dan entah dibawa kemana, bangunan
kastilpun dihancurkan. Lalu pada tahun 1882, kastil Chantilypun dibangun
kembali seperti bentuk aslinya oleh arsitek Honore Daumet, dibawah kuasa ahli
waris terakhir dari keluarga Montmorency, Henri-Eugene-Philippe-Louis, Duc
d’Aumale. Duc d’Aumale meninggal pada
tahun 1897, mewariskan kastil mewahnya kepada Institute de France dengan syarat
rumah ini akan dibuka untuk umum dan barang apapun yang ada di dalamnya tidak
boleh dipindahkan sama sekali.
Henri-Eugene-Philippe-Louis,
Duc d’Aumale (net)
Setelah
puas menikmati kastil, kamipun keluar menuju ke taman. Luas dari taman Chantily
adalah 115 hektar, termasuk sungai, kanal, hutan dan taman. Terdapat beberapa tema
taman yang dapat kita jumpai: English Garden, French Garden, Anglo-Chinese
Garden, Garden of Voliere, Temple of Venus, Petit Parc dan lainnya. Yang paling
ujung dari taman ini yakni Kangaroo Park, taman berisi kangguru yang
didatangkan dari Australia. Karena begitu luasnya taman ini, maka suami dan si
bungsu (3 tahun) memutuskan kembali ke mobil, karena si bungsu sudah mulai
terlelap saking capenya jalan. Bagi yang tidak ingin jalan kaki terdapat mini
bus yang dapat mengantar turis ke semua pelosok taman dengan harga €5,5 (€3,5 euro
untuk anak 3-17 tahun).
Temple of Venus
Di taman Anglo-Chinese, terdapat mock hamlet yang terinspirasi dari Marie-Antoinette. Digambar pada tahun 1773 oleh arsitek Jean François-Leroy untuk pangeran Louis-Joseph de Bourbon-Condé. Taman Anglo-Chinese mock hamlet ini terdiri dari lima rumah kecil dari kayu yang mirip dengan hamlet Marie Antoikette di Versailles. Salah satu rumah hamlet ini menjadi sebuah restoran yang menyajikan makanan dengan crem khas Chantily yang delisious. Dan tidak jauh dari restoran terdapat sebuah taman bermain anak-anak.
Rumah hamlet yg menjadi restoran
Sayangnya hari sudah mulai senja, dan kaki si emakpun sudah mulai cenat-cenut, walaupun si sulung masih terlihat semangat eksplorasi, apa daya emakmun memutuskan kembali ke mobil dan mencari makan di sekitar kota Chantily.
Oh iya untuk menuju ke sana :
Naik kereta ter (TER train) dari gare du Nord (stasiun Nord), Paris yang menuju ke stasiun Chantilly-Gouvieu (hanya 20-25 menit), lalu dari sana jalan kaki ke
kastil sekitar 25-30 menit, atau naik bus yg menuju ke kota Senlis, dan stop di
château.
Terdapat
juga RER D dari gare du Nord ke Chantily, tetapi ini agak berbelit dan lama,
sekitar 45 menit-an dan berhenti di banyak stasiun.
Happy Traveling....