Le Marais adalah sebuah distrik di kota Paris, yang terletak di arrondisements 3 dan 4. Sebuah distrik dengan sejarah panjang para aristrokrat yang memukau. Dan daerah ini sering disebut sebagai kota tua Paris.
Le Marais merupakan area yang paling dekat yang dapat kita temukan suasana abad pertengahan di kota Paris. Banyak bangunan tua para bangsawan yang masih terpelihara dengan baik. Jalanan berbatu yang saling terhubung bagaikan sebuah labirin, dan taman-taman yang indah. Sebuah wilayah yang kaya dengan mansion raja, pangeran, bangsawan serta orang-orang berpengaruh pada masa itu.
Tetapi ketika pecah
revolusi, banyak bangsawan pindah dan meninggalkan area ini, dan akhirnya Le
Marais-pun terbengkalai, sehingga menjadi hunian para gypsi dan kaum miskin.
Karena menjadi wilayah kumuh dan kotor, maka Napoleon dan Haussman meratakan wilayah
ini dan membangun kembali sebuah kota baru dengan jalanan besar, bangunan-bangunan
yang tinggi. Karena banyak menghabiskan uang negara, maka proyek ini dikritik
dan dihentikan. Sehingga masih banyak bangunan bangsawan yang terhindar dari
penghancuran. Hari ini kita masih tetap bisa merasakan kehidupan para
aristokrat dengan bangunan mewah dan taman-taman gaya Perancis yang indah.
Untuk sampai di area Le Marais, saya naik metro line 1 dan
turun di Saint paul.
Dan
tempat-tempat menarik di Marais adalah:
Hôtel
de Sully (dalam bahasa Perancis kata ‘hôtel’ berarti rumah hunian), dibangun dari tahun 1625 dekat Place Royal
(sekarang Place des Vosges). Townhouse ini perupakan pengembangan dari raja
Henry IV dari Perancis, dan diawasi oleh Maximilien de Béthune, Duke of Sully
(1559-1641). Duke of Sully membeli tempat ini pada tahun 1634 dan tinggal di
sana dengan keluarganya hingga abad ke-18.
Kemudian akhirnya bangunan ini dibeli oleh negara dan di
renovasi pada tahun 1650an, lalu menjadi Center des Monuments Nationaux sejak
1967. Adapun bangunan ini terhubung hingga ke place des Vosges.
Place
des Vosges, sebuah taman dari abad ke-17 dengan nama Place Royal. Dan
kini menjadi taman publik dengan berbagai tempat bermain anak-anak dan tempat bersantai bagi keluarga.
Hôtel de Sens, dengan gaya bangunan ala château de la Loire, merupakan salah satu dari beberapa sisa-sisa rumah sipil abad pertengahan di Paris, dan salah satu rumah yang paling indah di kota. Hari ini hotel de Sens menjadi bibliothéque/ perpustakaan Forney.
Museum Carnavalet, dibangun pada tahun 1560, museum ini di kelilingi oleh dua mansion yaitu hôtel Carnavalet dan hôtel le Peletier de Saint Fargeau. Adapun museum ini menyimpan cerita tentang sejarah kota Paris. Keindahan dari museum ini adalah tamannya yang indah, mengingatkan saya akan sebuah taman di film Alice in Wonderland versi mininya.
Musée de Carnavalet (net)
Hotel
de Lamoignon, adalah ciri khas sebuah hunian dengan
bangunan yang besar pada abad pertengahan, sejak tahun 1969 menjadi
Bibliotheque historique de la ville de Paris (perpustakaan sejarah kota Paris).
Hotel de Lamoignon dibangun pada tahun 1584 dengan gaya renaissance.
Hôtel
de Soubise, dibangun pada tahun 1371 oleh Olivier de Clisson, lalu di
design ulang oleh Alexis Delamair pada tahun 1705-1708 untuk François, pangeran
Soubise dan istrinya Anne de Rohan-Chabot. Hotel de Soubise masuk dalam arsip
nasional sebagai salah satu bangunan kelas terbaik, yang mempresentasikan sebagai
seni batu terbaik. Intetrior bangunan
yang indah, dengan ruang tidur putri yang cantik, lorong-lorong yang indah
dengan dekorasi yang mewah. Tetapi sayang saya tidak sempat masuk karena sudah
jam tutup kunjungan. Untungnya saya masih sempat mengunjungi taman yang begitu
asri. Adapun hotel de Soubise ini dikelilingi beberapa bangunan bangsawan lainnya,
seperti: Hotel d’Assy, hotel de Breteuil, Caran, dan lain-lain.
Sebelah barat dari hotel de Soubise, terdapat pintu gerbang
Clisson, sisa dari bekas kediaman Olivier de Clisson. Ini adalah contoh yang
paling indah dari arsitektur domestik abad pertengahan di Paris.
Dan masih banyak lagi bangunan abad pertengahan yang begitu
indah yang dapat kita temukan di wilayah Le Marais ini. Selain bangunan-bangunan
abad pertengahan, di wilayah ini terdapat begitu banyak galeri seni, dan di
Place de Vosges, terdapat maison de Victor Hugo, tempat tinggal dari penulis
legendaris Victor Hugo. Bila
anda pecinta seni Picasso, maka museum Picasso dapat menjadi salah satu pilihan
anda. Selain bangunan hunian sipil, bangunan gereja dengan arsitektur yang
indahpun dapat kita nikmati di sini.
Église Saint-Paul-Saint-Louis
Interior gereja
Galeri seni
Lorong di Place de Vosges
Temple du Marais
Selama saya jalan-jalan
di distrik yang kini banyak dihuni oleh warga Yahudi, saya sangat menikmati
setiap gang-gang dengan jalanan berbatu, pertokoan dan juga menikmati Falafel,
sandwitch khas Yahudi. Dan di salah satu butik lokal, sayapun menemukan uang
Rupiah di dinding mereka.
Falafel Pita Parguit
Rupiah diantara uang negara2 lain
Jadi bila teman-teman travelers mampir ke Paris, jangan lupa mengunjungi Le Marais, hunian para aristokrat Perancis yang indah.
HAPPY TRAVELING....
2 comments:
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Le Marais, daerah yang modis, dengan museum, perpustakaan dan sekolah, yang dikelilingi toko-toko pakaian terbaik, tempat makan dan galeri seni moderen.
Saya mencoba menulis blog tentang Le Marais, semoga anda juga suka http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/11/paris-di-le-marais.html
@stenote Ahhh senang bisa kenalam dgn anda yg berkunjung ke Le Marais juga.... Terima kasih udah berkunjung yah... :)
Post a Comment