Saat masih di
Indonesia, saya hanya mengenal satu macam keju, dengan nama Kraft, itu saja. Tetapi
ketika tinggal di Perancis, saya bertemu berbagai jenis dan macam rasa keju. Bahkan
president Charles De Gaulle menjuluki Perancis sebagai “Negeri 300 Keju”. Dan
di dunia saat ini dikenal sekitar 700-an jenis keju, dan 300-an diantaranya
merupakan keju Perancis. Jadi kita dapat merasakan satu rasa setiap hari
sepanjang tahun.
Ada sesuatu tentang
keju Perancis yang menggoda dan memikat semua pecinta keju. Walaupun banyak
negara lain yang menghasilkan keju yang lezat, dan juga dengan berbagai rasa.
Tetapi keju Perancis memiliki sesuatu yang tidak dapat dikatakan dengan
kata-kata, keju otentik yang membuat masyarakatnya lebih hidup.
Di Perancis, keju
dinikmati dalam berbagai macam jenis dan rasa, dan rata-rata orang Perancis mengonsumsi
24 kg keju per tahun per orang. Perancis sendiri merupakan salah satu produsen
keju terbesar selain wine. Saking cinta dan bangganya masyarakat Perancis pada
keju, mereka mempunyai pepatah tentang keju:
1. “un repas sans fromage est une belle à qui il
manqué un oeil.” (Suatu
hidangan tanpa keju adalah seorang wanita cantik yang kehilangan satu matanya.
2. “Un repas sans fromage comme un journée sans
soleil”. Sebuah hidangan tanpa keju laksana hari tanpa matahari.
3. ‘Fromage et pain est medicine au sain’. Keju dan roti adalah obat untuk kesehatan.
Bahkan Pada tahun 2010,
UNESCO memasukkan kuliner Perancis dalam daftar warisan budaya kemanusiaan
non-benda, yang salah satunya mengedepankan keju Perancis. Keragaman produk
keju Perancis mempunyai keunikkannya sendiri, mulai dari keju Comté sampai
Beaufort atau Fourme d’Ambert, Emmentel, Camembert yang dikenal sebagai raja
keju, Maroilles, Tomme de savoie, Roquefort, Blue d’avergine, Brie, dan
lain-lain. Pada dasarnya pembuatan keju dibagi 3 jenis berdasarkan
karakteristik daerahnya; gunung, tanah datar, dan laut.
Pada jenis keju
Roquefort atau keju biru, merupakan keju Perancis yang ditumbuhi jamur. Tetapi
jangan salah, meski ditumbuhi jamur, keju ini memiliki sifat anti inflamasi
yang dapat menangkal penyakit jantung.
Menurut Cambridge,
perusahaan biotek, ini menjadi alasan mengapa masyarakat Menara Eiffel dapat
hidup sehat, mesti kerap konsumsi makanan tinggi lemak jenuh. Sebuah proses
yang terjadi dalam pematang keju berkhasiat menjaga kesehatan usus, membantu
arthritis, dan memperlambat penuaan.
Keju biru merupakan
keju yang banyak di simpan di dalam gua. Suhu yang dingin dan lembab membuat
keju banyak ditumbuhi jamur jenis Penicillium. Inilah yang membuat corak warna
biru pada keju.
Penelitian yang dipimpin oleh Ivan Petyaev dan yuriy Bashmakov seperti dilansir Daily Mail, menemukan keju biru di lingkungan yang asam, seperti lapisan perut. Oleh karena itu, disarankan untuk konsumsi keju Roquefort atau keju fermentasi lainnya untuk menyeimbangkan kesehatan.
Tradisi menikmati keju membuat masyarakat Perancis menjadi negara dengan kematian terendah karena kardiovaskuler.
Jadi bagi teman-teman yang lagi ngetrip di Perancis, tidak lupa mencoba atau sebagai oleh-oleh berbagai jenis keju yang ditawarkan oleh negara seribu cahaya ini. (Baca juga keindahan kota Paris)
HAPPY TRAVELING.....