![]() |
| Claude monet |
Pernah nggak sih kamu melihat lukisan kolam teratai lalu berpikir:
“Ini pelukis rajin banget ya… melukis bunga doang tapi terkenal sedunia?”
Selamat.
Kamu baru saja berkenalan (secara tidak langsung) dengan Claude Monet — manusia yang berhasil mengubah taman rumahnya sendiri menjadi legenda seni dunia. (Claude Monet juga melukis di Etretat)
Dan kabar baiknya ![]()
π Rumah dan taman Claude Monet di Giverny, Prancis, bisa kita kunjungi.
Giverny, Desa Kecil yang Diam-Diam Mendunia
Giverny terkenal bukan karena mall, cafΓ© hits, atau spot viral TikTok.
Desa ini terkenal karena satu alasan sederhana tapi luar biasa:
-
π Claude Monet tinggal di sini selama 43 tahun
-
π dan menciptakan lebih dari 250 lukisan Water Lilies (NymphΓ©as)
Yes, kolam teratai itu beneran ada.
Bukan efek filter Instagram — ya jelas lah, zaman Monet mana ada Instagramπ
![]() |
| NymphΓ©as Claude Monet |
Datang dengan Niat Sederhana, Tapi lupa Pulang
Saya datang ke Giverny dengan niat sangat sederhana:
lihat rumah Claude Monet,
foto sebentar,
lalu pulang.
Ternyata niat itu terlalu polos.
Karena 10 menit setelah masuk ke tamannya, saya sadar satu hal penting:
tempat ini berbahaya
— berbahaya buat orang yang gampang terharu,
gampang lupa waktu,
dan gampang mikir,
“Kok hidup gue nggak setenang ini, ya?”
Begitu berdiri di depan kolam teratainya, saya cuma bisa mengangguk pelan:
oh… pantes.
Alhasil, saya benar-benar lupa waktu, tersihir oleh taman ini.
Hari itu kami datang dengan tiga keluarga, total 10 orang, 6 dewasa dan 4 anak-anak. Kami tinggal di kota berbeda di Prancis.
Tapi demi satu nama besar: Claude Monet, kami berkumpul di Giverny. Info Claude Monet Giverny
Sekilas Tentang Giverny
Giverny adalah desa kecil di wilayah Normandie, sekitar 75 km dari Paris. (Ingin tahu Tempat-tempat tersembunyi yang cantik di Paris?)
Desanya:
-
tenang
-
jalannya kecil
-
rumah-rumahnya manis
-
suasananya seperti tempat pensiun impian
Kalau bukan karena Claude Monet, mungkin Giverny hanya akan dikenal sebagai desa cantik biasa.
Tapi Monet datang, tinggal lama, membuat taman, dan… boom ![]()
Nama Giverny masuk sejarah seni dunia.
Cara ke Giverny dari Paris (Mudah & Tanpa Drama)
Tenang, ke Giverny nggak ribet dan nggak mahal.
Dari Paris:
-
Naik kereta dari Paris Saint-Lazare
-
Turun di Gare de Vernon–Giverny
-
Waktu tempuh sekitar 45 menit
Dari stasiun Vernon ke Giverny:
-
Sewa sepeda (15–20 menit, jalannya datar & cantik) -
Shuttle bus (musiman) -
Taksi (kalau ingin hidup lebih santai)
Jaraknya cuma sekitar 5 km, tapi pemandangannya bikin lupa jarak.
Rumah Claude Monet: Sederhana di Luar, Hangat di Dalam
Dari luar, rumah Monet terlihat seperti rumah desa Prancis biasa:
-
dinding pink pastel
-
jendela hijau
-
halaman penuh bunga warna-warni
![]() |
| Depan rumah Claude Monet |
Tapi begitu masuk…
Bagian Dalam Rumah Monet:
-
Ruang tamu kuning cerah (warna favorit Monet)
-
Dapur biru dengan keramik cantik (Pinterest kalah)
-
Studio lukis dengan replika karyanya
-
Koleksi cetak Jepang (ukiyo-e)
(iya, Monet ini ternyata pencinta seni Jepang
)
![]() |
| Interior rumah Claude Monet |
![]() |
| interior rumah Claude Monet |
![]() |
| Koleksi cetak Jepang Claude Monet |
![]() |
| U-kiyo Claude Monet |
![]() |
| Interior rumah Claude Monet |
Rasanya seperti masuk ke rumah orang yang benar-benar menikmati hidupnya, bukan museum yang kaku.
Saya bisa membayangkan Monet membuka jendela setiap pagi, melihat taman, lalu berkata dalam hati:
“Oke… hari ini kita lukis lagi.”
![]() |
| Pemandangan dari Jendela |
Taman Monet: Kebun, Tapi Level Sultan Seni
Keluar rumah, saya langsung disambut taman depan Monet.
Bunganya… di mana-mana.
Serius. Bukan “ada bunga”, tapi FULL bunga ![]()
![]()
![]()
Monet tidak sekadar menanam bunga.
Dia:
-
mengatur warna sesuai musim
-
menyusun perspektif untuk lukisan
-
bahkan memindahkan aliran air demi efek cahaya
Hasilnya:
warna rapi
-
jalur lurus
-
tapi tetap terasa alami
![]() |
| Taman Claude Monet |
![]() |
| Taman Giverny |
![]() |
| Taman Giverny |
![]() |
| Taman Giverny |
![]() |
| Rumah Claude monet |
Taman ini kelihatan santai, padahal super terencana.
Mirip orang sukses: kelihatannya santai, padahal di balik layar penuh strategi.
Kolam Teratai: Tempat Saya Diam Lebih Lama dari Rencana
Dan tibalah saya di bagian paling terkenal: kolam teratai & jembatan Jepang ![]()
Di sini saya berhenti jalan.
Bukan karena capek, tapi karena… tenang dan damai.
![]() |
| Taman Teratai Claude Monet |
![]() |
| Claude Monet |
![]() |
| Taman Giverny |
Air diam, teratai mengambang, pohon willow menjuntai, jembatan hijau berdiri manis.
Sekarang saya paham kenapa Monet melukis tempat ini berulang-ulang.
Karena:
-
cahaya pagi berbeda
-
cahaya sore berbeda
-
perasaan yang melihatnya juga selalu berbeda
Di sinilah Monet menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya.
Melukis kolam yang sama — lagi dan lagi — dan tetap dikenang dunia.
Pelajaran hidup hari itu:
kalau sudah nemu passion, ulangin saja.
Old Mill Giverny: Diam, Teduh, dan Berkesan
Setelah puas di area rumah Monet yang ramai karena turis, kami berjalan sedikit menjauh untuk makan siang yang terlambat.
Setiap keluarga membawa bekalnya masing-masing, dan kami berpiknik santai di depan sebuah old mill — bekas kincir air tua yang cantik.
Keramaian menghilang.
Suara manusia berganti dengan suara air.
![]() |
| Old Mill Giverny |
Tempat ini bukan “spot wajib foto”, tapi justru jadi salah satu momen paling berkesan buat saya.
Saya duduk, diam dan sambil ngunyah nasi goreng sambil berpikir:
mungkin Monet juga sering lewat sini,, saat dia butuh diam dan ketenangan.
Tips Berkunjung ke Giverny (Biar Tetap Waras)
Dari pengalaman pribadi:
-
Datang pagi -
Beli tiket online -
Hindari jam 11–14 (rombongan menyerbu) -
Siapkan memori HP kosong -
Pakai sepatu nyaman
Musim terbaik:
-
April–Juni (bunga meledak) -
September (lebih sepi, cahaya cantik)
πApakah Giverny Layak Dikunjungi?
Jawaban jujurnya: iya, dan bukan cuma karena Monet.
Giverny adalah tempat untuk:
-
melambat
-
menikmati hal sederhana
-
mengingat bahwa hidup nggak selalu harus terburu-buru
Claude Monet tidak keliling dunia mencari inspirasi.
Dia tinggal, mengamati, dan mengulang.
Dan dari satu taman kecil, lahirlah karya yang dilihat dunia sampai hari ini.
Penutup: Pulang dengan Kepala Penuh Bunga
Saya pulang dari Giverny capek, tapi tenang. Galeri foto penuh. Langkah kaki lebih pelan.
Dan satu pikiran yang ikut pulang:
kadang, yang kita butuhkan bukan liburan jauh, tapi tempat yang bikin kita berhenti sebentar.
Kalau suatu hari kamu ke Prancis dan bingung mau ke mana, ingat satu nama kecil dengan pengaruh besar:
Giverny.
Yuk Traveling lagi......



















No comments:
Post a Comment