Setiap orang pasti punya pengalamannya masing-masing ketika pertama kali.... Pertama kali ke luar negeri, pertama kali nyelam, pertama kali ngebolang, pertama kali naik kereta cepat, dan lain-lainnya. Dan begitupun dengan saya, ketika pertama kali naik pesawat... Suatu pengalaman yang tidak pernah saya lupakan hingga kini.... :)
Dulu ketika masih muda, cieee... (Soale sekarang udah setengah tuir), belum pernah trip dengan pesawat, maklum hanya mampu dengan bus dan kereta ekonomi atau kapal PELNI. Pada zaman muda dulu belum ada Air Asia atau pesawat low cost lainnya. Harga pesawat masih mahal, dan tidak ada yang namanya tiket promo.
Setelah bertahun-tahun kerja, dan mempunyai cukup tabungan untuk jalan-jalan dengan pesawat, maka timbullah keinginan ke Bali dengan pesawat. Dan ketika hari yang dinanti tiba, maka berangkatlah saya ke bandara Sukarno Hatta. Dalam hati banyak berkecamuk pikiran akan bagaimana di dalam pesawat nanti.
Setelah 45 menit menunggu maka terdengar suara panggilan untuk penumpang Garuda yang menuju ke Bali diharap masuk ke ruangan pesawat, maka sayapun mulai masuk ke dalam pesawat, masih dengan banyak pikiran.....
Lalu saya duduk manis, pasang seatbelt, dan senyum kiri kanan kepada penumpang lain.
Lalu terdengarlah suara pilot di speaker yang memperkenalkan nama pilot dan co-pilot serta pesawat siap tek-tok alias take off....
Pesawat mulai berjalan perlahan, memutar dan masuk ke landasan pacu. Lalu cepat, dan semakin cepat.... dan wuzzzz moncong pesawat terangkat. Cengkramanku di tangan kursi pesawat semakin kuat, mata tertutup, dan bisa kudengar detak jantungku seperti pacuan kuda di olimpiade. Lalu akhirnya pesawat mulai merata, dan seimbang.... kubuka mataku dan cengkramanku mulai mengendur (untung lengan kursi ga sobek). Tetapi jantung dan otakku tidak karuan.... Tidak berapa lama, datanglah pramugari membawa makanan, tersenyum padaku dan akupun tersenyum padanya (senyum ketakutan yang ada).
Dan pramugari bertanya kepada saya apakah saya baik-baik saja? Dan sayapun membalas dengan senyuman dan berkata bahwa saya baik-baik saja, hanya agak cape (padahal jantung sudah mau copot ketika pesawat terangkat).
Ketika pramugari menawarkan makanan kecil dan minuman, akupun langsung mengiyakan tanpa pikir dua kali, dan tidak hanya itu sayapun meminta berkali-kali air putih untuk menenangkan. Setelah hati tenang dan perut terisa snack nan enak, sayapun mulai menikmati pemandangan dari jendela pesawat.
Pemandangan pantai dekat bandara Ngurah Rai
Setelah sejam lebih sayapun sudah mulai terbiasa dengan goyangan di dalam pesawat, bahkan ketika ada goncangan, diotakku hanya berkata "Ahhh itu hanya bus yang berjalan di jalan berlubang..... akhirnya akupun terbiasa terbang..........
Dan kini sayapun mengajarkan anak-anak saya traveling tidak hanya dengan mobil, bus, kereta tetapi pesawat terbang dengan jarak yang lumayan jauh antara Jakarta-Perancis.
Ahhhh.... Segala sesuatu yang pertama selalu indah dan terkenang selama....
Happy Traveling....
No comments:
Post a Comment