Sungai Loire adalah sungai terpanjang di Perancis dengan panjang 1.020
km, yang bermula dari pegunungan Cévennes dengan ketinggian 1.350 m,
dan mengalir sepanjang 1.000 km melalui Never menuju Orléans,
kemudian menuju barat melalui Tours dan Nantes hingga mencapai teluk
Biscay di Saint Nazaire. Bagian tengah Sungai Loire, yaitu Lembah
Loire, ditengah jantung Perancis dengan luas 800 km, masuk dalam
daftar situs warisan dunia UNESCO, karena lembah Loire dipenuhi oleh
kastil-kastil/ chateaux dan ladang anggur. Dan di wilayah ini adalah
surganya kastil di seluruh Perancis.
Lembah
yang makmur ini membentang dari kota Briare hingga kota Angers, yang
terkenal dengan kota bersejarah dan kastil-kastil/ château nan megah
dan kokoh bak dalam negeri dongeng, yang dikenal dengan
'Chateaux de la Loire'. Adapun kastil-kastil yang tersebar di wilayah
ini dari yang berukuran kecil hingga yang besar dan megah, terdapat
sekitar 300 kastil dan 60 kastil yang bisa dikunjungi oleh turis.
Karena
saya tinggal di region Centre, sehingga tidak jauh untuk menikmati
kota dan kastil di lembah Loire ini, diantara yang pernah saya
kunjungi adalah: château Chambord, château Blois, château Amboise,
château Chenonceau, château Chaumont, château Valençay, château
Azay le rideau, château Villandry, château Ussé, Kota Tours, kota
Orleans, kota Briare dan kota Gien, serta beberapa kastil yang
berukuran agak kecil. Yuk mari kita berkunjung ke kastil-kastil indah
di lembah Loire ini, dimulai dari sang primadona, Château de
Chambord, château dengan gaya arsitektur Renaissance terindah di
lembah Loire ini.
Chateau Chambord tampak dari belakang
Ketika
pertama kali saya melihat château Chambord ini, dari jauh saya sudah
terkagum akan kemegahan dan keindahannya. Château de Chambord adalah
kastil kedua yang paling banyak di kunjungi selain istana Versailles.
Dan ketika saya masuk ke dalam château ini, rasa kagum saya semakin
tinggi, karena keindahan dan kemegahan arsitekturnya. Château de
Chambord mempunyai 440 kamar, 365 perapian, dan 84 tangga, tetapi
hanya 80 kamar yang bisa dikunjungi oleh turis, serta kandang kuda
yang dapat menampung hingga 1200 ekor kuda. Château ini terletak di
tengah-tengah hutan untuk berburu dengan luas 13.000 hektar yang
dilindungi oleh tembok pagar sepanjang 31 km.
Pembangunan
kastil ini dimulai oleh raja François I pada tahun 1519, dan selesai
pada tahun 1547. Sayangnya kemegahan dan keindahan kastil ini hanya
diperuntukkan untuk tempat peristirahatan selama berburu oleh raja
François I, sedangkan ia tinggal dan memerintah di château de Blois
dan château d'Amboise.
Tampak dari depan
Château
de Chambord terdapat 3 lantai, lantai dasar untuk penerima tamu,
lantai pertama tempat tinggal dengan kamar tidur, kamar tamu, kamar
belajar, kamar serba guna serta terdapat sebuah chapel kecil. Lantai
3 lebih diperuntukkan sebagai museum perburuan dengan berbagai
koleksi peralatan berburu dan hasil buruan, dimana terdapat sebuah
lorong dengan deretan tanduk rusa sebagai hiasannya. Di lantai paling
atas atau bagian atap diperuntukkan untuk memantau buruan. Di bagian
atap ini saya sangat menikmati pemandangan sekitar serta mengagumi
keindahan cerobong asap dan kubah menara yang begitu indah.
Satu
hal yang paling mengagumkan di dalam château de Chambord adalah
tangga double spiral yang terletak di tengah bangunan, yang
di design oleh Leonardo da Vinci. Tangga melingkar ini sangat unik,
karena terdapat 2 tangga yang saling melingkar yang disanggah oleh 8
pilar, dan ketika kita naik di salah satu tangga, maka kita bisa
saling melihat teman kita di tangga satunya lagi. Selain itu terdapat
begitu banyak lambang salamader dan huruf F di dinding dan
langit-langit tangga serta di perapian juga, sebagai lambang kerajaan
fançois I. Selain itu terdapat koleksi kereta kencana kerajaan yang
indah, dan juga lukisan-lukisan tentang perburuan dan koleksi lukisan
raja dan ratu yang pernah menginap di château Chambord ini. Setelah
kematian François I, kastil inipun terlantar selama 50 tahun.
tangga double spiral
Salah satu kamar tidur bangsawan
Lorong dengan koleksi tanduk rusa
Koleksi peralatan berburu
Salah satu kereta kencana
Pemandangan atap chateau
Setelah
dari château Chambord, kita lanjut ke château Blois. Château Blois
terletak di kota Blois, kota kerajaan pada abad pertengahan, 186 km
dari Paris. Kota yang kaya akan monumen, sejarah dan budaya ini
adalah tempat kelahiran raja Louis XII (1462), Denis Papin penemu
mesin uap (1647). Blois memiliki sejarah yang panjang akan intrik
aristokrat, politik kerajaan yang berdarah, walalu demikian kota ini
tetap menampilkan kecantikkannya, terutama chateau Blois yang menjadi
ikon kota ini.
Tampak dr depan
Château
Royal de Blois Blois merupakan contoh yang indah akan
percampuran gaya arsitekturnya, karena tiap sayap dari château ini
terdiri dari gaya arsitektur yang berbeda tahun: Gothic (abad ke-13);
Flamboyan Gothic (1498-1503), dari pemerintahan Louis XII; Awal abad
Renaisans (1515-24), dari pemerintahan François I; dan klasik
(1630s).
Ketika
kami masuk ke kota ini, penampakkan kastil dari samping sungguh
memukau dengan perumahan di sekelililingnya, walau penampakkan dari
depan hanya terlihat sederhana. Dan ketika kami mulai masuk ke dalam,
arsitektur bangunan ini memang indah, di depan gerbang terdapat patung raja Louis XII yang sedang mengendarai kuda dengan gaya arsitektur
flamboyan gothic. Tetapi ada sesuatu yang cukup membuat saya
tergelitik, karena posisi kaki kuda yang tidak sinkron, dimana kaki
kanan depan melangkah, kaki kanan belakang juga ikutan melangkah,
bukankah kaki kiri belakang yang seharusnya melangkah? Memang sungguh
aneh bagi saya, tetapi mungkin ada cerita dibelakang pembuatan patung
yang seperti itu? Entalah....
tapak dr samping
patung raja Louis XII
Lalu
kamipun lanjut ke halaman untuk masuk ke bangunan utama, di depan
terhampar pemandangan yang indah dengan tangga melingkar yang dibangun raja François I. Dan di dalam château terdapat
banyak ruang tidur raja dan ratu dengan dekorasi yang warna warni, serta perapian dengan logo kerajaan,
tetapi beberapa bagian terjadi tabrakan dekorasi dan design
dikarenakan gaya design yang berbeda waktu. Walaupun demikian, penampilan yang beraneka warna dan corak, sungguh membuat saya terkagum-kagum.
Tangga melingkar François I
salah satu lorong di lantai dasar
Setelah
berkeliling di château Blois, kamipun menikmati berjalan-jalan
mengagumi pemandangan keindahan kota Blois, rumah-rumah abad
terpengahan dengan palang kayu yang saling menyilang, Cathedral
St-Louis, taman kota yang teduh, jalanan sempit dari abad pertengahan
dan bila lelah dapat beristirahat di cafe dengan pemandangan
perumahan abad pertengahan yang indah.
Rumah abad pertengahan dgn palang saling silang
cafe-cafe
Setelah
puas dari Blois, kamipun lanjut ke château Amboise yang terletak di
kota Amboise, 36 km dari Blois. Amboise pertama dimiliki oleh
bangsawan Anjou, lalu menjadi château yang terkenal dan akhirnya
tahun 1431 menjadi milik kerajaan, dan berubah menjadi istana sebagai
tempat tinggal bagi ratu dan anak-anaknya. Ratu Chaterine de Medici
sangat mencintai château Amboise dan semasa hidupnya dia dilayani
oleh 150 pelayan. Dan pada masa itu raja sering mengundang para artis
dan penyair dari seluruh dunia ke istana ini, dan juga pelukis
terkenal Leonardo da Vinci pernah tinggal di sini, sementara rumah
dimana ia bekerja tidak jauh dari Amboise yaitu di Clos
Lucé yang terhubung dengan château Amboise melalui terowongan bawah
tanah sepanjang 500 meter..
Chateau Amboise tampak dari luar dgn tangga naik hingga ke gerbang utama
Chateau Amboise dan Kapel St.Hubert
Château
Amboise terletak diatas bukit dengan pemandangan menghadap ke sungai
Loire, dan untuk mencapai ke Chateau Amboise, kita perlu naik tangga
hingga ke gerbang utama. Dibelakang gerbang utama terhampar
halaman yang luas dan asri, dan terdapat 2 bangunan, château Amboise dan
Kapel St.Hubert. Kapel St.Hubert adalah kapel untuk keluarga raja dan
bangsawan, dan juga terdapat makam Leonardo da Vinci yang meninggal
di kastil Amboise pada 2 Mei 1519. Setelah dari Kapel St.Hubert, kami
lanjut ke château Amboise. Saat masuk ke dalam château, ruangan
yang pertama kali kami temui adalah ruang para penjaga, lalu ruang
ganti baju para bangsawan, ruang dewan, dimana ruangan ini
diperuntukkan raja bertemu para bangsawan dan bahwahannya, serta para
rohaniawan untuk berdiskusi pelebaran sayap kerajaan ke negara
tetangga, untuk memastikan para bawahannya tetap setia pada raja,
maka ia menuntut para bawahannya menghabiskan beberapa bulan tinggal
di château Amboise beserta keluarganya selama beberapa bulan.
Selain
itu di dalam château juga terdapat ruang makan, kamar tidur raja
Henry II, kamar tidur Louis Phillipe, ruang belajar dan ruang musik
Louis Phillipe, serta perabotan dari masa renaissance. Pada tahun
1560 terjadi tragedi mengerikan di château Amboise, pada saat
terjadi perang agama, 1.200 pemeluk agama kristen protestan dibunuh
dan isi perutnya dikeluarkan dan digantung di dinding château
sebagai tanda peringatan, sungguh sejarah yang mengerikan.
Kapel St.Hubert dengan makam Leonardo da Vinci di tengah
kamar tidur Louis Phillipe
ruang musik
Louis Phillipe
Selain
kastil dan kapel, di taman istana juga terdapat sebuah taman oriental
untuk menghormati Emir Abd-Kader, pemimpin dan penulis dari Algerie,
yang meninggal di château Amboise. Ketika berkeliling di taman yang
asri ini, saya sangat menikmati pemandangan sungai Loire dengan
jembatannya serta pemandangan rumah penduduk dan cafe serta
reataurant sekitar château. Setelah itu kamipun
berkeliling kota Amboise sambil mencari cinderama khas kota
ini.
Pemandangan dr taman chateau
Pemandangan kota Amboise dgn rumah mediavalnya
Selanjutnya
kita ke château Chenonceau, chateau yang terkenal sebagai "Ladies Castle" (Château des Dames) karena kecantikkannya .... bersambung
2 comments:
Hi
I am a master student of tourism in France. As my master thesis is related to Indonesian touristes and the tourisme in the region of Tours, I would like to have a short interview with you on phone. It takes around 10 minutes. How can I contact you?
Thanks in advance.
Levina SUNG
You can email me and I will give you my phone number where you can call me.
Post a Comment