Saturday, 27 December 2025

Reine: Desa Kecil di Norwegia dengan Pemandangan Paling Dramatis di Dunia






Pernah lihat foto desa yang kelihatannya terlalu cantik sampai terasa seperti hasil editan Photoshop kebanyakan layer?

Itulah Reine, sebuah desa kecil di Kepulauan Lofoten, Norwegia. (Info Reine)

Katanya ke Norwegia itu mahal. Tapi kami datang ke Lofoten berenam, jadi bisa sewa mobil patungan, dan begitu juga sewa penginapan. Perjalanan ini dimulai bukan dengan rencana mewah, tapi dengan satu niat sederhana: ngumpul, jalan bareng, dan menikmati alam Norwegia tanpa bikin dompet menangis 😝


Tim Internasional, Kumpul di Harstad

Kami berjumlah 6 orang:

• 3 orang dari Harstad

• 1 dari Prancis (saya)

• 1 dari Jerman

• 1 dari Troms

Titik kumpul: Harstad

Titik tujuan: Lofoten – ReineTitik kompromi: siapa yang duduk depan, tengah, dan belakang mobil 😆

Begitu semua lengkap, kami sadar satu hal.

Ini bukan sekadar road trip. Ini sudah seperti mini United Nations versi dingin.😅


Paris – Oslo – Harstad: Terbang Jauh demi Sunyi

Perjalanan saya sendiri dimulai dari Paris menuju Oslo, lalu lanjut ke Harstad.

Begitu mendarat di Harstad, yang langsung terasa adalah udara dingin, langit luas, dan kepala yang mendadak terasa lebih ringan.

Norwegia Utara punya efek aneh. Baru datang, tapi rasanya seperti pulang, mungkin karena ini yang ke tiga kali saya ke sini. 


Road Trip dari Harstad ke Lofoten

Kami menginap dua malam di Harstad. Dan ini kertiga kalinya saya menginap di kota ini, di mata pertama kali ke kota inilah saya mengenal lady aurora menari dengan indahnya. 

Dan dari Harstad, kami mulai road trip menyusuri Norwegia Utara.

Dan jujur saja, ini salah satu perjalanan darat tercantik yang pernah saya alami. Padahal ini perjalanan saya yg kedua, tetap saja keindahannya memukau saya.

Sepanjang jalan, pemandangannya hampir tidak masuk akal. Gunung tinggi menjulang, laut biru di sisi jalan, dan desa-desa kecil yang tampak seperti lukisan.

Masalahnya cuma satu.

Setiap lima menit, kami ingin berhenti untuk foto.

“Stop, bagus!”

“Bentar, yang ini lebih bagus!”

“Eh… ini wallpaper banget!”

Akhirnya kami sadar, di Lofoten semua sudut itu fotogenik, bahkan tempat parkir dan jemuran ikanpun cantik. 


Desa Å

Sebelum sampai ke Reine, kami mampir di beberapa tempat, salah satunya desa Å (untuk info Desa Å)

Di sini kami melihat Ikan kod dijemur berjajar di udara terbuka, bergoyang pelan diterpa angin laut. Baunya agak amis, tampilannya sederhana, tapi itulah Lofoten yang asli.

Bukan versi brosur.

Bukan versi editan.



Reine: Desa Mini dengan Efek Emosional Maksimal

Reine adalah desa nelayan mungil di Kepulauan Lofoten, Norwegia Utara. Penduduknya kurang dari 400 orang, tapi pemandangannya bisa bikin kartu memori penuh sebelum sadar diri.

Rumah kayu merah (rorbuer) berdiri di tepi laut, dengan pegunungan runcing yang dramatis sebagai latar belakang. Air lautnya tenang dan jernih.



Reine sering disebut sebagai salah satu desa tercantik di dunia. Dan untuk sekali ini, internet tidak berlebihan.


Reine Bukan Tempat Nongkrong, Tapi Tempat Merenung

Di Reine tidak ada pusat perbelanjaan, tidak ada keramaian, dan tidak ada agenda kejar-kejaran destinasi. 

Yang ada sunyi, bersih, dan tenang. Tidak ada suara kota, tidak ada keramaian, hanya angin, ombak, dan waktu yang seolah berjalan lebih pelan. Serta menikmati alam sambil berpikir tentang hidup.



Aneh, tapi justru di situ letak kenikmatannya.

Desa kecil ini tidak berusaha terlihat indah. Ia memang sudah indah sejak awal.


Nginap Rame-Rame di Reine

Nginap berenam itu ramai, berisik, penuh tawa, dan kadang ada drama rebutan colokan. Tapi entah kenapa, di Reine semuanya terasa hangat, meskipun di luar dinginnya menusuk.

Kami sampai di Reine siang hari, tanpa menunggu lama setelah check in, saya dan beberapa temanpun langsung menjelajahi desa ini. 



Liburan Hemat ala Kami

Karena Norwegia memang terkenal mahal. Karena itu, sejak awal kami sepakat untuk membawa makanan sendiri.

Dan bukan makanan instan biasa.

Kami memasak ayam betutu dengan bumbu asli dari Bali. Bayangkan udara dingin Norwegia, dapur kecil, dan aroma rempah Nusantara memenuhi ruangan. 



Makan rame-rame sambil menatap laut dan gunung terasa seperti kebahagiaan yang sederhana tapi penuh makna. Untungnya tempat menginap kami terpisah dengan sebelah, jadi berisiknya kicauan kami tidak mengganggu siapapun. 



Hunting Aurora: Harapan Tinggi, Langit Mendung, tapiiii…. 

Salah satu tujuan utama perjalanan ini tentu saja berburu aurora borealis.

Setelah menjelajah desa kecil ini, sorenya langit mendung. Setelah makan malam, Kami tetap keluar, berdiri di udara dingin, menatap langit dengan penuh harap.

Hasilnya, aurora muncul tipis dan menghilang dengan cepat. Aduhhh kita di PHP lady aurora cyn…. 



Kita tunggu dan tunggu, ah… Aurora sepertinya memutuskan untuk libur.



Anehnya, kami tidak kecewa. Karena suasananya tetap magis, kebersamaan tetap terasa, dan Norwegia tetap cantik meski tanpa aurora.



Hari kedua

Keesokan paginya, kami memulai pagi dengan seruput kopi panas dengan ditemani pemandangan laut berombak dan gunung tepat di depan mata. Bahkan sebelum mandi, rasanya sudah seperti sedang terapi jiwa.


Tidak lama kemudian alam berubah dengan hujan, angin kencang, akhirnya kami masak nasi goreng. Rasanya sangat Indonesia, dan entah kenapa bikin hati ikut hangat, walau diluar dingin dan hujan. 

Dan Siang itu kamipun kembali ke Harstad, karena hujan dan angin cukup kencang, jadi kamipun tidak berhenti lagi, lebih baik langsung kembali ke Harstad, karena takut bila ada badai.  



Penutup: Aurora Tidak Datang, Tapi Bahagia Tetap Pulang

Perjalanan Paris – Oslo – Harstad – Lofoten – Reine mengajarkan satu hal penting. Liburan tidak harus sempurna untuk menjadi berkesan.



Kadang cuaca tidak bersahabat dan rencana tidak berjalan mulus, tapi justru di situlah cerita lahir.


Tips Buat Kamu yang Ingin ke Lofoten

• Pergi rame-rame lebih seru dan lebih hemat

• Sewa mobil itu wajib di Lofoten (Sewa mobil VIS Leiebil - Harstad

• Bawa makanan sendiri, terutama bumbu

• Jangan terlalu berharap aurora

• Nikmati apa yang ada

 

 



Yuk Traveling Lagi…. 






No comments: