Saat ini posisi paspor Indonesia untuk mengunjungi beberapa negara tanpa
visa terbilang sudah lebih baik, walaupun masih lemah dibandingkan negara
tetangga, seperti Malaysia. Jika paspor adalah identitas seseorang saat
berada diluar negeri, maka visa merupakan surat ijin masuk ke suatu negara.
Beberapa negara membutuhkan prosedur yang sangat rumit untuk mendapatkan
selembar visa kunjungan yang tertempel di paspor. Misalnya negara-negara Uni
Eropa yang masih memberlakukan visa untuk orang Indonesia yang ingin masuk ke
sana, tidak jauh beda dengan Amerika dan Australia. (Baca juga cara mengurus visa Schengen sendiri)
Tetapi saat ini terdapat 77 negara yang dapat dikunjungi oleh warga Indonesia tanpa repot urusan dengan visa, walaupun ada beberapa negara yang memberlakukan visa on arrival (VOA), atay eTA 'Electronic Travel Authority, semacam e-visa), tetapi itupun dengan mudah didapat pada saat di bandara kedatangan.
Nah buat kamu-kamu yang ingin traveling ke luar negeri tanpa ribet urusan visa, bisa mencoba salah satu dari 77 negara ini loh.
- Angola – Visa on arrival 30 hari
- Armenia – eVisa atau Visa on arrival 120 hari
- Azerbaijan – Visa on arrival atau eVisa 30 hari
- Belarus – Bebas visa 30 hari, mendarat harus di Bandara Internasional Minsk
- Bolivia – Visa on arrival atau eVisa 90 hari
- Brazil – Bebas visa 30 hari
- Brunei – Bebas visa 14 hari
- Kamboja – Bebas visa 30 hari
- Cape Verde – Visa on arrival
- Chile – Bebas visa 90 hari
- Kolombia – Bebas visa 90 hari, bisa diperpanjang jadi 180 hari
- Comoros – Visa on arrival 45 hari
- Pantai Gading – eVisa, harus mendarat di Bandara Port Bouet
- Cuba – Tourist card 30 hari
- Djibouti – eVisa atau Visa on arrival
- Dominica – Bebas visa 21 hari
- Ekuador – Bebas visa 90 hari
- Ethiopia – eVisa atau Visa on arrival
- Fiji – Bebas visa 120 hari
- Gabon – eVisa atau Visa on arrival, harus mendarat di Bandara Internasional Libreville
- Gambia – Bebas visa 90 hari ditambah izin dari Imigrasi Gambia
- Guinea-Bissau – eVisa atau Visa on arrival 90 hari
- Guyana – Bebas visa 30 hari
- Haiti – Bebas visa 90 hari
- Hong Kong – Bebas visa 30 hari
- India – eVisa 30 hari di 24 bandara dan 3 pelabuhan
- Iran – Visa on arrival 30 hari
- Jepang – Bebas visa untuk pemegang e-paspor
- Yordania – Visa on arrival 90 hari
- Kenya – eVisa atau Visa on arrival 90 hari
- Laos – Bebas visa 30 hari
- Lesotho – eVisa atau Visa on arrival
- Macau – Bebas visa 30 hari
- Madagaskar – Visa on arrival gratis 90 hari
- Malawi – Visa on arrival 30 hari bisa diperpanjang jadi 90 hari
- Malaysia – Bebas visa 90 hari
- Maldives – Visa on arrival gratis 30 hari
- Mali – Bebas visa 30 hari
- Marshall Island – Visa on arrival 90 hari
- Mauritania – Visa on arrival di Bandara Internasional Nouakchott-Oumtounsy
- Mauritius – Visa on arrival 60 hari
- Micronesia – Bebas visa 30 hari
- Maroko – Bebas visa 90 hari
- Mozambique – Visa on arrival 30 hari
- Myanmar – Bebas visa 14 hari
- Namibia – Bebas visa 90 hari
- Nepal – Visa on arrival 90 hari
- Nikaragua – Visa on arrival 90 hari
- Oman – eVisa atau Visa on arrival 30 hari
- Palau – Visa on arrival 30 hari
- Palestina – Bebas visa tanpa keterangan durasi
- Papua Nugini – Visa on arrival gratis 60 hari, perpanjang dengan biaya tambahan
- Peru – Bebas visa 180 hari
- Filipina – Bebas visa 30 hari
- Qatar – Bebas visa 30 hari, dari Bandara Internasional Hamad
- Rwanda – Bebas visa 90 hari
- Saint Kitts and Nevis – Bebas visa 90 hari
- Samoa – Entry permit 60 hari
- Serbia – Bebas visa 30 hari dalam 1 tahun berjalan
- Seychelles – Visitor’s Permit gratis 30 hari
- Singapura – Bebas visa 30 hari
- Somalia – Visa on arrival 30 hari di Bandara Bosaso, Galcaio dan Mogadishu
- Srilanka – eVisa atau Visa on arrival 30 hari
- St. Vincent and the Grenadines – Bebas visa 30 hari
- Suriname – Tourist Card 90 hari
- Tajikistan – Visa on arrival 45 hari
- Tanzania – Visa on arrival
- Thailand – Bebas visa 30 hari
- Timor Leste – Visa on arrival 30 hari
- Togo – Visa on arrival 7 hari
- Turki – eVisa atau Visa on arrival 30 hari
- Tuvalu – Visa on arrival 30 hari
- Uganda – eVisa atau Visa on arrival
- Uzbekistan – Bebas visa 30 hari
- Vietnam – Bebas visa 30 hari
- Zimbabwe – eVisa atau Visa on arrival 90 hari
.
Nah dengan adanya negara-negara bebas visa, atau visa on arrival dan e-TA ini, teman-teman travellers mempunyai target liburan ke negara yang ingin dituju? Seperti Turkey atau Jepang bisa jadi pilihan, atau ke
negara kepulauan yang cantik seperti Maldives, atau Peru untuk melihat Machu Picchu.
Ke negara manapun travellers, harap dipastikan untuk mengecek info lebih lanjut,
karena peraturan bebas visa untuk passport Indonesia bisa berubah kapan saja.
Happy Travelling guys….
6 comments:
si mbak rajin bener nulis, pengen deh tertular virus rajinnya. makasih buat tulisannya. berguna nih buat pecinta jalan2 ;)
Semangat jalan-jalan!!
Salam,
Fatma
@fatmawati, yukkkk kamu pasti bisa.... saya malah sama sekali tidak bisa puisi, puisi ala masa pacaran aja pake contekkan wakakakaka....
Nice info bu Mimy....
sangat bermanfaat sekali infonya untuk para Pelancong yang ingin mengenal negara - negara tetangga, dan bagi yang belum yakin dengan bahasa asing ada baiknya mempelajari bahasa global yang digunakan semua negara yaitu Bahasa Inggris dimanapun kamu berada kamu bisa menggunakan bahasa global ini jadi jangan ragu unuk meluangkan waktu di Lembaga Kursus Bahasa Inggris karena bahasa ini menjadi bahasa yang ditengah tengah dan digunakan masyarakat sosial di zaman ini.
@Meidi Makasih pak, semoga dapat berkunjung ke Eropa lagi yah kl Cavid udah berlalu...
@Anonymous Iya bhs Inggris sgt berguna, walalupun ada beberapa negara tk mau gunakan Inggris tapi tetap bahasa utama international adalah Inggris :)
Post a Comment