Saat menyebut kota Paris, yang muncul di pikiran adalah,
indah, romantis dan cinta. Dan bagi pasangan yang berkunjung ke kota romantis
ini, mengunjungi Pont des Arts adalah sesuatu yang wajib. Pasangan yang datang
dari berbagai penjuru dunia akan memasang gembok yang terpahat nama mereka
sebagai simbol cinta di ruas pagar jembatan itu, Lalu, mereka membuang kuncinya
ke Sungai Seine yang mengalir di bawahnya.
Ritual tersebut telah lama dilakukan oleh mereka yang
percaya akan kekuatan gembok cinta ini, konon cinta merekapun akan lekang
selamanya terkunci.
Karena ritual tersebut, sehingga bisa dibayangkan berapa
gembok yang telah terpasang di jembatan ini ?
Pada tahun 2015 pemerintah kota Paris membongkar semua
gembok cinta yang membebani jembatan Pont des Arts. Karena jembatan yang sudah
cukup berumur itu dibebani ratusan ribu gembok yang mencapai berat lima puluh
ton, sehingga cukup merusak jembatan Pont des Arts. Dan sebagai gantinya mereka
akan mengganti seluruh pagar jembatan yang semula terbuat dari besi berlubang
dengan semacam lembaran plastik kaca dengan berbagai grafiti, sehingga wisatawan tidak dapat
menempatkan gembok lagi.
Tetapi apakah jembatan gembok cinta di Paris hanya
tinggal nama sekarang?
Jangan kuatir jembatan cinta di Paris bukan hanya Pont
des Arts saja, terdapat dua jembatan cinta lainnya, yaitu : Pont
de l'Archevêché dan passerelle
Léopold-Sédar-Senghor.
Pont des Arts (net)
Adapun memang jembatan cinta yang paling dikenal adalah
Pont des Arts, yang merupakan jembatan khusus pejalan kaki yang melintasi
sungai Seine, yang menghubungkan Institute de France dan Museum Louvre. Jembatan
logam ini dibangun antara tahun 1981-1984 dengan panjang 155 m dan lebar 11 m.
Karena terletak diantara dua landmark kota Paris, Pont des Arts menjadi salah
satu jembatan paling terkenal di Paris. Maka tidak heran para pasangan kekasih
yang berkunjung ke kota Paris megngaitkan symbol cinta mereka dijembatan ini.
Untuk mencapai jembatan ini, stasiun metro yang terdekat
adalah Louvre – Rivoli.
Pont de l'Archevêché (net)
Pont de l'Archevêché
Pont de l'Archevêché atau Archbishop's Bridge ini juga
melintasi sungai Seine yang menghubungkan pulau île de la Cité di arrodissement 4 dan arrodissement 5. Pont de l'Archevêché
ini dibangun tahun 1828 dengan panjang
67,2 m dan lebar 17 m. Berbeda dengan dua jembatan cinta lainnya yang khusus
pejalan kaki, Pont de l'Archevêché digunakan sebagai jalan kendaraan
bermotor dengan kedua sisi kiri dan kanan khusus trotoar untuk pejalan kaki. Jembatan
ini terlihat hanya biasa saja, tetapi karena banyaknya gembok cinta yang
menghiasinya dengan beraneka warna dan bentuk, maka jembatan inipun terlihat
indah.
Stasiun terdekat dengan jembatan Pont de l'Archevêché adalah Maubert –
Mutualité.
Passerelle Léopold-Sédar-Senghor
Passerelle Léopold-Sédar-Senghor
Jembatan gembok cinta ini
adalah sebuah jembatan pejalan kaki yang melewati sungai Seine juga, yang
menghubungkan Tuileries Garden dan Museum d’Orsay, serta tidak jauh dari Place
de la Concord dan Museum Louvre. Dari ketiga jembatan cinta yang ada di Paris,
saya paling suka dengan jembatan cinta passerelle Léopold-Sédar-Senghor, karena
arsitekturnya yang unik.
passerelle
Léopold-Sédar-Senghor, atau dulu dikenal sebagai passerelle Solférino dibangun
antara tahun 1997-1999 dengan panjang 106 m dan total lebar 15 m, oleh insinyur
dan arsitek, Marc Mimran. Pada tahun 2006 jembatan ini berubah nama menjadi passerelle
Léopold-Sédar-Senghor, sebagai penghargaan Léopold-Sédar-Senghor tepat 100
tahun kelahirannya. Léopold-Sédar-Senghor adalah president Senegal periode 1960-1980 yang
memiliki riwayat hidup dan pendidikan di Perancis. Dan merupakan orang Afrika
pertama yang terpilih sebagai anggota French Academy (Académie Française). Léopold-Sédar-Senghor
juga dianggap sebagai salah satu tokoh intelektual Afrika yang paling penting
diabad ke-20. Disebut passerelle karena jembatan ini jembatan pejalan kaki
(footbridge) yang dalam Bahasa Prancis disebut ‘passerelle’, bukan pont atau
jalan jembatan (bridgeroad).
Karena jembatan ini memiliki arsitektur yang unik dan inovatif, maka Marc
Mimranpun dinobatkan sebagai penerima penghargaan “Prix de l'Équerre d'Argent” (penghargaan arsitektur
Prancis) tahun 1999.
Jembatan ini memiliki
desain yang tidak biasa, dengan bentuk sedikit melengkung dengan struktur
dasarnya hanya berupa satu lengkungan, dan tanpa struktur penyangga di bagian
sungai. Dan lantainya dari kayu, yang memberi kesan exotic dan tradisional.
Jembatan ini juga
memiliki jalan bawah jembatan yang juga melengkung, dengan anak tangga yang
juga terbuat dari kayu sebagai tempat berjalan menurun. Satu ujung jalan bawah
yang berada di left bank, terhubung dengan jalan dipinggiran sungai. Sementara
ujung satunya lagi right bank, terhubung dengan jalan bawah tanah menuju ke
Garden Tuileries. Jalan bawah jembatan ini juga tembus bagian tengahnya ke
jalan jembatan bagian atas, sehingga terdapat 3 jalur di jembatan bagian atas
dengan dipisahkan oleh pengaman dari besi. Di bagian tengah dekat pengaman besi
inilah terdapat tempat duduk bagi para turis untuk menikmati panorama
sekitar, terutama malam hari saat kota berubah menjadi “City of lights”.
Untuk mencapai jembatan ini, stasiun metro yang terdekat
adalah Assamblée Nationale.
Passerelle Léopold-Sédar-Senghor
Passerelle Léopold-Sédar-Senghor
Pemandangan di jembatan Passerelle Léopold-Sédar-Senghor
Dan tren memasang gembok di jembatan mulai booming
bermula dari sebuah novel yang kemudian diangkat ke layar lebar. Novel Italia terbitan tahun 2008 itu berjudul Ho
Voglia di Te (I Want You) ditulis oleh novelis dan film maker Federico Moccia. Dalam
novel tersebut diceritakan si tokoh memasang gembok cinta di Ponte Mivio Roma
dan membuang anak kuncinya ke sungai Tiber.
Sehari sebelum
novelnya terbit, Moccia memasang gembok di jembatan tersebut untuk memberi
kejutan bagi pembaca yang ingin membuktikkan apakah gembok cinta benar-benar
terpasang di Ponte Milvio. Tiga minggu kemudian, Moccia terkejut luar biasa
karena sudah ada 300-an gembok cinta di jembatan Milvio. Jumlah yang terus
bertambah tanpa bisa dihentikan. Ia sama sekali tak menduga bahwa gembok cinta
yang dipasangnya diikuti oleh sejoli lain.
Jembatan cinta tidak hanya di Paris saja, terdapat
juga jembatan cinta di kota-kota lain di Eropa, Amerika, juga Asia, yaitu :
1.
Hohenzollern
Bridge, Cologne, Jerman
2.
N
Seoul Tower, Seoul, Korea Selatan
3.
Vodootvodny Canal, Moscow, Russia
4.
Mount Huang, China
5.
Most Ljubavi, Vrnjačka Banja, Serbia
6.
Malá Strana district, Prague
7.
Ponte Milvio Bridge, Roma
8.
Butchers’ Bridge, Ljubljana, Slovenia
9.
Brooklyn Bridge, NYC, New York
Happy Traveling...!
Ngetrip ke mana lagi ya...
4 comments:
Sabtu besok mau ke Paris, tapi ga pernah terpikir utk membuat gembok cinta. Tulisanmu bagus mbanya. Semangattt
Semoga bisa ketemu suatu waktu yaa
Salam, Fatma
Ahhh kl ke jembatan cinta dan kaitkan gembok cinta, sambil bikin pusi cintahhh.... indah tuhhh.... iya nih semoga kita ketemu suatu hari yaa.... salam tetangga :)
waaaaah paris
@johanes Anggoro, Paris memang selalu bikin kangen... :)
Post a Comment