Thursday, 26 May 2016

Danau Maninjau Yang Memukau








Wilayah Sumatra Barat menawarkan begitu banyak tempat-tempat wisata, dari budaya, makanan, hingga keindahan alamnya. Seperti Ngarai Sianok, Lembah Anai, Lembah Harau yang begitu indah. Tetapi keindahan danau di wilayah inipun tidak kalah cantiknya, seperti Danau Maninjau yang mempunyai panorama alam yang sangat cantik dan bisa bikin nafas kamu terhenti karena takjub memandangi keindahannya.

Danau yang terletak di wilayah Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam,  dapat dicapai dari Padang maupun Lubuk Basung. Tetapi saya sarankan sebaiknya datang dari arah Bukittinggi saja. Karena pemandangan alam yang ditawarkan sepanjang jalan yang berkelok-kelok atau yang dikenal kelok 44, sungguh menakjubkan. Dan disepanjang jalan kelok 44, saya bertemu banyak sekali monyet-monyet yang berkeliaran dan meminta makanan. Dan monyet-monter inipun cukup ramah dan tidak terlalu liar. Selain pemandangan yang indah, udara di sekitar danau inipun cukup sejuk, karena terletak di ketinggian 461,5 meter dari permukaan laut.



Kelok 44 dengan kelokkan yang tajam






Ketika saya sampai di danau ini, suasana sangat tenang dan damai, serta udara yang sejuk membuat saya sangat menikmati panorama alam ini. Saya menginap di Pasir Panjang Permai hotel, salah satu hotel dengan pemandangan menghadap danau yang indah. Di Danau Maninjau yang damai inilah salah satu sastrawan ternama Indonesia, Buya Hamka, lahir dan dibesarkan. Dan keindahan Danau Maninjau menjadi inspirasi bagi novel ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wick’ yang membesarkan namanya hingga saat ini.

Setelah meletakkan tas di hotel, sayapun mulai menjelajahi sekitar danau yang cantik ini. Tidak jauh dari hotel sayapun bertemu para peternak ikan ditepian danau. Saat para peternak memberi makan, ikan-ikan berloncatan berebutan makanan dari tuannya. Setelah itu sayapun lanjut berkeliling hingga ke areal persawahan yang menghijau. Disepanjang jalan, keindahan pemandangan danau yang masih alami dengan pegunungan yang mengelilinginya sungguh memukau mata. Tidak henti-hentinya saya berdecak kagum akan alam yang cantik ini.   







Peternakkan ikan air tawar


Setelah beberapa jam keliling, perut sayapun mulai berteriak minta diisi. Sayapun berlalu untuk mencari makan malam sebelum kembali ke hotel. Dan kutemukan sebuah warteg di tepi jalan yang menghadap ke danau. Menikmati makan malam dengan pemandangan alam danau yang elok adalah sebuah anugerah yang indah dalam perjalanan saya kali ini.

Setelah makan malam, sayapun kembali ke hotel dan menikmati suasana sore hari di depan kamar yang telah disediakan kursi pantai untuk bersantai. Suasana danau dengan sinar kemerahan dari matahari sore sungguh menakjubkan. Seorang nelayan mendayung perahunya dikejauhan, diantara air danau yang kemerahan. Pemandangan pegunungan yang menjadi latar belakang danau, seakan-akan menyapa untuk mengucapkan selamat malam.






Esok paginya, ketika saya membuka pintu kamar, pemandangan danau dipagi hari yang begitu sejuk dan damai menjadi pembuka hari. Dan dimeja depan kamar telah tersedia sarapan pagi, teh dan kue khas daerah ini. Tidak lupa suara burung yang saling bersahutanpun menjadi musik pagi yang begitu indah. Ahhhh indahnya suasana ini…..

Setelah sarapan, sayapun bersiap berangkat menuju ke Danau Singkarak. Saat melewati jalan menuju ke Lubuk Batung, pemandangan sebuah pulau kecil di danau Maninjau menarik perhatian saya. Pulau kecil dengan sebuah bangunan diatasnya sungguh pemandangan yang unik dan indah. 





Ahhhh…si Maninjau yang memukau, terlalu susah tuk dilupakan.



Happy Traveling....



No comments: