Paris selain terkenal dengan Menara Eiffel juga museumnya. Terdapat
130 museum yang ada di kota ini, dan salah satunya yang terkenal adalah Musée
d’Orsay atau museum Orsay, selain museum Louvre tentunya. Museum yang terletak di tepi sungai Seine ini adalah
surga bagi pecinta lukisan impresionisme, seperti Clude Monet, Vincent Van
Gogh, Pierre Auguste Renoir, dan lain-lain.
Fakta unik dari museum ini, dulunya adalah sebuah stasiun kereta api Gare d'Orsay, yang dibangun pada tahun 1898 dan 1900. Pada tahun 1900-1939 Gare d'Orsay menjadi pusat jaringan kereta api di wilayah Perancis barat daya. Gare d'Osay juga sempat menjadi pusat pengiriman surat dan barang bagi tahanan perang pada saat perang dunia ke dua, serta tempat untuk menyambut kepulangan para tentara setelah pembebasan mereka. Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1986 tempat ini diresmikan menjadi museum. Museum ini juga menjadi tempat settingan film “Hugo”, karya Martin Scorsese yang masuk nominasi Oscar tahun 2012.
Fakta unik dari museum ini, dulunya adalah sebuah stasiun kereta api Gare d'Orsay, yang dibangun pada tahun 1898 dan 1900. Pada tahun 1900-1939 Gare d'Orsay menjadi pusat jaringan kereta api di wilayah Perancis barat daya. Gare d'Osay juga sempat menjadi pusat pengiriman surat dan barang bagi tahanan perang pada saat perang dunia ke dua, serta tempat untuk menyambut kepulangan para tentara setelah pembebasan mereka. Akhirnya pada tanggal 1 Desember 1986 tempat ini diresmikan menjadi museum. Museum ini juga menjadi tempat settingan film “Hugo”, karya Martin Scorsese yang masuk nominasi Oscar tahun 2012.
Dengan membayar tiket
seharga 12.00 Euro, sayapun mulai memasuki museum ini. Saat kaki masuk ke ruang
utama, mata sayapun bersinar karena keindahan interior bangunan bekas stasiun
ini. Ruangan besar dengan dekorasi ukiran di sisi kiri dan kanan serta sebuah
jam tua khas stasiun kereta menambah keunikkan bangunan ini. Selain lukisan, museum
Orsay juga mengoleksi patung, dekorasi dan keramik, furniture, arsitektur dan
juga photography. Museum Orsay terdiri dari koleksi permanen/
tetap dari tahun 1848-1914 dan pameran sementara. Pada saat kunjungan saya,
sedang berlangsung pameran Le Douanier Rousseau dengan tema ‘L’innocence
Archaique’, dan Charles Gleyre dengan tema ‘Le Romantique Repenti’.
Ketika berjalan di ruangan besar ini, saya begitu menikmati
deretan patung dari berbagai tahun dan berbagai bentuk. Seperti patung singa, patung anak-anak, malaikat,
wanita, berburu, pertempuran, lelucun dan sebagainya. Di sisi kanan dari ruang
utama terdapat ruang-ruang dengan berbagai karya dari pameran sementara, begitu
juga dengan sisi kiri. Dan di setiap lantai juga terdapat berbagai koleksi
lukisan dan patung serta kerajinan keramik, furniture, dan seni lainnya yang
dari abad ke-18.
Lukisan Ernest Meissioner (1844)
Lukisan Eugène Delacroix (1860)
Lukisan Gustave Guillaumet, "Priére du soir dans le Sahara" (1863)
Lukisan Etinne Dinnet, "Esclave d'amour et Lumiére des yeux" (1900)
Léon Benouville, "Martyrs chrétiens entrant à l'amphithéatre" (1855)
Elie Delaunay, "Peste à Rome". 1869
Ernest Meissioner, "Le Siége de Paris". 1870-1871
Jean-Léon Gérome, "Reception du Grand Condé par Louis XIV". versailles 1671
Bagi pecinta lukisan Vincent
Van Gogh, dapat mengunjungi lantai dua, dan tentu saja saya tidak akan
melewatkannya. Selain lukisan Van Gogh, terdapat lukisan dari
pelukis lain di lantai dua ini, seperti Paul Signac, Paul Gauguin, paul
Sérusier, dan lain-lain. Adapun lantai dua dan selanjutnya bukanlah lantai yang
penuh, tetapi hanya di bagian tepi saja, sehingga di bagian tengah ruangan
terbuka dimana kita dapat melihat seluruh ruangan. Dan disepanjang jalan, deretan patung-patung berbagai
bentuk dan dengan berbagai cerita menambah keindahan museum ini. Dan bagi para pengunjung yang lelah atau hanya ingin menikmati keindahan patung dan lukisan terdapat bangku bagi para pengunjung.
Dan di lantai tiga terdapat koleksi oriental dengan
berbagai macam lukisan, furniture dan keramik.
Ketika sampai di lantai
lima, saya merasa masuk ke dunia abad ke-18 dengan berbagai koleksi lukisan
para impresionist yang sudah tidak asing di telinga. Setiap
lukisan menceritakan keindahan dari alam dan kondisi Perancis terutama Paris
pada jaman itu. Dan di lantai ini saya dapat menikmati pemandangan Montmart
dengan Basilika Sacre Cœur dikejauhan. Dan di lantai inilah terletak jam besar
yang terlihat begitu megah dari luar. Selain turis, terdapat banyak juga anak sekolah yang sedang melakukan tugas sekolah dan rata-rata mereka adalah pelajar setara SMP dan SMU.
Pemandangan Montmart dgn Basilika Sacre Coeur
Pemandangan bianglala di Place de la Concord
Anak sekolah sedang melakukan tugas sekolah
Gustave Courbet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Claude Monet
Saya begitu menikmati setiap lukisan di sini hingga tanpa
sadar kalau saya sudah hampir terlambat untuk bertemu dengan seorang teman.
Ahhhh…. Musée d'Orsay surga impresionist yang begitu menghinoptis.
Ahhhh…. Musée d'Orsay surga impresionist yang begitu menghinoptis.
Untuk mencapai Museum Orsay, naik metro turun di Musée d'Orsay.
kalau datang dari place de la Concord atau Jardin Tuileries, dapat menyeberang melalui jembatan passerelle Léopold-Sédar-Senghor, salah satu jembatan gembok cinta di Paris.
Happy Traveling....
6 comments:
kapan ya bisa ke sana, secara aku suka museum
@Tira Soekardi terima kasih sudah mampir yah mbak. Di Paris terdapat begitu banyak Museum, dan setiap minggu pertama diawal bulan selalu gratis masuk museum, tetapi antrinya puanjang.... Ayo rencanakan jalan ke sini mbak...
terimakasih infonya sangat menarik,jangan lupa kunjungi balik website kami http://bit.ly/2MDy4mT
@mitha amalia putri Terima kasih sudah berkunjung.... :)
Terimakasih kak infonya sangat membantu sekali buat saya yang lagi bingung buat gambarin isi museum ini. Semoga suatu hari bisa kesana juga.
@Anonymous Senang bisa memberi gambaran suatu museum yg menarik utk dikunjungi, semoga bisa berkunjung ke sini suatu hari... Aminnnn :)
Post a Comment