Ketika Pertama
kali dengar nama kastil ini, rasanya kurang terkenal yah? Daripada penasaran,
saya dan sekeluargapun samperin kastil Pierrefonds yang terletak di wilayah
Picardie, 98 km di utara kota Paris.
Saat kaki
sampai di kota Pierrefonds, dari jauh kami sudah melihat puncak-puncak menara
kastil yang mencuat begitu indah dan kokoh diantara pepohonan. Dan
tiba-tiba anak sulung sayapun bertanya apakah kita sedang menuju ke Disneyland?
Karena Menara-menara kastil yang mencuat di atas perbukitan terlihat mirip dengan logonya Disney.
Kastil
Pierrefonds adalah salah satu contoh arsitektur militer abad pertengahan yang
indah. Batu putih dan Menara multi-level diatasnya yang memberikan kesan romantis,
mirip istana dongeng yang bertengger diatas bukit dan menghadap ke sebuah desa
yang indah. Karena inilah, maka kastil ini menjadi tempat setting beberapa
film, seperti serial Merlin produksi BBC, Les Visiteur (1993), dan The
Messenger: The story of Joan of Arc (1999).
Benteng
besar ini dibangun pada abad ke-14 oleh Louis d’Orleans, kemudian dibongkar
oleh Louis XIII pada awal abad ke-17. Dan selama hampir dua abad reruntuhan ini
terabaikan hingga dibeli oleh Napoleon I pada tahun 1810 sebagai situs nasional.
Dan kastil inipun direstorasi oleh Viollet-Le-Duc (yang juga bertanggung jawab
merestorasi Carcasonne) dengan gaya romantis atas permintaan Napoleon III. Benteng
dengan bentuk persegi panjang yang tidak teratur terdapat delapan menara di
tiap sudutnya. Dan di tiap Menara
terdapat patung kesatria yang gagah berani dari abad pertengahan: Josué,
Stiffs, Hector, Alexandre, Arthur, Charlemagne, Godefroi de Bouillon, dan Jules
César.
Untuk sampai ke benteng ini, kamipun
harus berjalan di jalanan yang menanjak, melewati gerbang pertama, dan saat di
depan gerbang utama kastil, pemandangan yang tersaji seakan-akan saya masuk ke
masa lalu. Terdapat beberapa peralatan perang sejenis pelontar batu dari abad
pertengahan di samping tembok kastil.
Dan dari tempat ini saya dapat
melihat pemandangan kota Pierrefonds yang indah. Kemudian saya berjalan melewati
gerbang pintu dengan jembatan kayu yang dapat diangkat. Saat kaki
berjalan menuju ke sebuah ruangan yang merupakan butik souvenir dan juga
penjualan tiket. Mata saya menangkap sebuah patung dekorasi berbentuk
salamander di dinding, dan setelah dilihat lebih dekat, rupanya ini adalah
talang pembuangan air hujan dari menara kastil. Unik ya.
Untuk
mengunjungi benteng Pierrefonds, pengunjung cukup membayar 7.50 euro/ orang
dewasa, dan anak-anak dibawah 18 tahun tidak dikenakan biaya masuk. Setelah tiket ditangan, kamipun
mulai menjelajahi kastil nan cantik ini.
Pertama-tama kami melewati lorong
yang terdapat banyak patung yang menghias di langit-langit dan juga di tiang
bangunan. Dan patung-patung ini mempresentasikan cerita yang saling berhubungan
antara satu patung dengan patung lainnya.
Setelah
keluar dari lorong, kami sampai di halaman kastil yang tidak begitu besar,
tetapi dari sini kami dapat melihat keindahan arsitektur bangunan yang begitu
apik dan indah. Lalu kami memasuki sebuah ruangan yang diperuntukkan sebagai
kapel, dan di depan altar terdapat patung Joan of Arc yang indah.
Patung Joan of Arc
Selanjutnya
kami mulai menelusuri dari satu ruang ke ruang lainnya, dan di sebuah ruangan
besar yang digunakan sebagai aula utama dari kastil ini, yang di sebut ‘Salle
des Preuses’, mempunyai lebar 10 m, panjang 50 m, dan tinggi 12 m. Tidak hanya
besar dan luas, ruangan ini juga terdapat dekorasi polikrom yang mewah. Sebuah
ruangan yang dirancang begitu mewah sebagai tempat resepsi kekaisaran, dan juga
sebagai tempat etalase raksasa untuk koleksi pribadi Napoleon III. Di atas
pintu masuk terdapat sebuah patung singa yang begitu gagah, dan ini
mengingatkan saya akan film Narnia.
Ada dua
kelompok patung di kedua ujung lorong: di pintu masuk, Charlemagne dengan
sekelompok pangeran paladin. Dan di ujung lain, sekelompok preuses (prajurit
wanita) menghiasi perapian yang monumental, Permaisuri Eugenie dan delapan
sahabat.
Preuses Meiden (prajurit wanita)
Suasana ruang bawah
tanah ini cukup menyeramkan, dimana lampu remang-remang dan terdengar suara
pidato raja ataupun percakapan para kesatria dan juga suara putri raja dan ratu.
Selama dalam ruangan ini, ada rasa ngeri yang menyusup di hati, sekeliling yang
terlihat hanya patung-patung dan peti mati, bila tidak ada turis lain, mungkin
saya sudah ngacir.
Setelah dari ruang bawah tanah
kamipun mengakhiri kunjungan ke benteng yang bagai dalam cerita dongeng ini,
para kesatria, raja-raja, pangeran dan putri raja serta patung berbagai bentuk
binatang menghiasi tiap ruangan.
Selain kastil Pierrefonds, kami juga mengunjungi kota Pierrefonds ini. Kota dengan pemandangan yang cantik. terdapat danau kecil dimana pada musim panas dapat menikmati pemandangan kastil dari danau dengan menyewa perahu kecil. Dan dimanapun kami pergi, ujung-ujung menara kastil selalu terlihat dengan indah.
Untuk menuju ke château ini tidak
terdapat transportasi langsung. Dari Paris naik kereta menuju ke Compiegne (45
menit). Dan dari Compiegne naik bus, dan harap cek jadwal bus, karena jadwal bus suka berubah.
Atau naik taxi dari Compiegne dengan membayar 25 euro sekali jalan.
HAPPY TRAVELING.....