Jalanan batu dengan dinding tua sebagai pembatas jalan terlihat begitu
serasi, dan rumah-rumah setengah kayu khas abad pertengahan (half-timbered house) dengan hiasan palang yang saling melintang berjejer begitu indah. Itulah
sedikit gambaran kota yang mendapat predikat "les plus beaux villages de France",
(The most beautiful villages of France).
Sayang saat
kedatangan kami di bulan Januari yang masuk musim dingin, tidak banyak hiasan
bunga di depan jendela ataupun di jalanan. Dan pada saat kedatangan kami yang kedua kali di bulan Juni, Berbagai bunga, terutama bunga mawar menghias sepanjang jalan, depan rumah, depan jendela, dan di mana saja. Dan desa abad
pertengahan ini memamerkan keindahannya yang menggoda setiap turis yang datang. Dan rata-rata rumah-rumahnya berwarna biru,
coklat, putih dan oranye bata.
Jalanan dari batu tetap terpelihara dari abad ke-15
Pada masa lalu desa gerberoy merupakan kota benteng yang cukup terkenal, menjadi bagian dari rute perdagangan di Perancis. Dan desa inipun tidak luput dari peperangan seratus tahun perang Perancis, yang mengakibatkan kehancuran istana dan juga tempat ini. Dan pada tahun 1901, seorang artis impresionist, Henri le Sidaner, menghidupkan kota ini dengan sentuhannya merubah bekas reruntuhan istana dijadikan sebuah taman yang begitu indah, jalanan baru dengan rumah abad pertengahan yang beraneka warna serta tembok kota yang di tata dengan berbagai tanaman yang menghias kota.
Kota
mawar ini tidak hanya masuk sebagai salah satu kota terindah di Perancis,
tetapi juga masuk ke berbagai majalah karena keindahannya. Waktu paling tepat berkunjung ke sini adalah di bulan
Juni saat sedang berlangsung perayaan bunga mawar.
Interior gereja yg begitu sederha (dr abad ke-15)
Bekas reruntuhan istana yg diubah menjadi taman
Untuk menuju ke tempat ini, dari Paris naik kereta dari stasiun Gare du Nord menuju
ke Beauvais, dan dari sana naik bus no.43
HAPPY TRAVELING.....
No comments:
Post a Comment