Waktu mudik ke
Jakarta, kami ingin berlibur ke pulau Bali, tetapi karena satu dan dua hal
akhirnya tidak jadi liburan sekeluarga ke pulau dewata itu. Nah karena
anak-anak belum pernah berenang di laut, snorkeling dan melihat ikan-ikan di
lautan, maka kami memutuskan berlibur ke kepulauan Seribu saja. Selain tidak
jauh dari Jakarta, harga terjangkau, dan waktu liburan hanya week end saja, serta bisa bersama seluruh keluarga besar.
Akhirnya kami
memutuskan berangkat Sabtu pagi dan pulang Minggu. Dari sekian banyak pulau-pulau
di Kepulauan Seribu yang menawarkan keindahannya, kami memutuskan ke pulau
Tidung. Karena tertarik dengan jembatan cinta yang terletak di sisi barat
pulau, dan juga banyak spot untuk
snorkeling. Karena kami berjumlah 17 orang, diantaranya terdapat anak kecil dan
nenek –nenek, maka kami memakai jasa agen saja. Dengan harga Rp.320.000, sudah
termasuk pp tiket kapal, akomodasi dengan makan 3 kali sehari plus BBQ ikan,
kapal ke pulau Payung dan peralatan snorkeling.
Pagi jam 06.45 kami
sudah di pelabuhan Muara Angke, menunggu Pak Heri yang akan memberi kami tiket
kapal ke Pulau Tidung. Jam 08.00 kamipun mulai masuk ke kapal, yang harus
melewati kapal-kapal lain dulu. Jadi kamipun meloncat dari satu kapal ke kapal
lain untuk sampai di kapal yang akan membawa kami ke pulau Tidung. Cukup
seram juga melompat diantara kapal-kapal dengan membawa anak kecil dan
nenek-nenek, tapi seru juga…. Karena hal demikian tidak terdapat di negara yang
kami tinggal, Prancis.
Sebelum sampai ke
pulau Tidung, kami melewati beberapa pulau di kepulauan Seribu ini, diantaranya
pulau Onrust, dan pulau Bidadari, serta beberapa bagan masyarakat setempat. Saat
berhenti di pulau Payung, sayapun tercengang dengan keindahan pantai dan laut
di pulau ini. Dan ternyata kami
akan melakukan snorkeling di Pulau ini….
Sampai di Pulau
Tidung kami langsung di jemput guide yang akan membawa kami ke penginapan. Setelah meletakkan tas-tas, kami langsung
disuguhi makan siang dengan berbagai lauk ikannya. Sesudah perut terisi kami menuju ke pelabuhan kecil
dekat jembatan cinta untuk naik ke kapal nelayan menuju ke pulau Payung untuk
snorkeling. Perjalanan ke Pulau Payung
ini cukup seru, dikarenakan ombak yang besar, sehingga kapa melaju denganl meloncat-loncat. Kadang meloncat
cukup tinggi saat diterjang ombak yang besar. Anak-anak berteriak antara seru dan ngeri,
dan saya berpegangan cukup erat ke tepian kapal, daripada emak-emak jatuh ke laut kan berabeee.....
Setelah sampai di
spot snorkeling, kami langsung memakai peralatan snorkeling dan loncat ke laut,
begitu juga dengan anak saya yang berumur 5 tahun. Dan tanpa ragu iapun mulai
bereksplorasi bawah laut, walaupun masih kadang agak susah membiasakan bernafas
lewat mulut. Setelah beberapa saat iapun mulai terbiasa dan berenang ke sana ke
mari dengan lincahnya, dan begitu senangnya melihat berbagai jenis ikan karang
di bawah kakinya yang kecil. Sedangkan si abang yang berumur 9 tahun tidak
kalah serunya, berteriak-teriak memberitahukan ikan apa yang dia lihat, Dan
tidak lupa guide kami mengabadikan foto-foto kami berenang diantara ikan-ikan
dengan pancingan taburan biskuit.
Hampir 3 jam snorkeling,
akhirnya kami kembali ke kapal dan menuju ke pulau Tidung. Saat
melewati jembatan cinta, si sulungpun meminta supaya dapat melakukan loncat
dari jembatan cinta ke laut. Ia dan sepupunya yang lebih besar akhirnya
melakukan atraksi loncat-loncatan dari jembatan cinta, dan kakak laki-laki
sayapun tidak mau ketinggalan atraksi ini, begitu juga dengan suami. Sedangkan kami
para emak-emak duduk di tepi pantai sambil menikmati kelapa muda yang maknyus
saat melewati tenggorokan, ahhhh segarnyaaa....
Sesampai di
penginapan makan malam sudah tersedia. Setelah mandi dan makan malam, kami
bersepeda keliling sekitar pulau dan beli beberapa baju khas tulisan Pulau
Tidung. Saat jam 22.00 malam, guide kami membawa ikan segar dan cumi serta
udang untuk BBQ. Jadi malam itu di tutup
dengan menyantap ikan bakar yang enak banget, dan juga cumi bakar yang tidak
kalah nikmatnya. Perut kenyang, hati senang dan matapun meram dengan mimpi
indah di malam itu.
Keesokkan paginya,
sebelum matahari terbit, kami berjalan ke jembatan cinta sambil berfoto ria,
hingga ke pulau Tidung kecil, tetapi karena sempitnya waktu, kami tidak sempat mengelilingi
pulau Tidung kecil ini. Dalam perjalanan kembali ke penginapan, kamipun
berbelanja beberapa baju lagi. Sesampai di penginapan, sarapan telah tersedia.
Setelah sarapan dan membereskan semua tas, kami menuju ke pelabuhan untuk
kembali ke Jakarta.
Di dalam kapal saat
perjalanan kembali ke Jakarta, karena ombak laut yang begitu besar, kapalpun
berderit-derit begitu hebat karena beberapa kali menghantam ombak. Dan kapal
yang kami tumpangi adalah kapal kayu, serta dengan penumpang yang lumayan
banyak, tidak heran bila kapalpun menjerit-jerit karena dihantam ombak besar.
Rasa ngeri tapi seru juga melihat buritan kapal yang terayun-ayun ke kiri dan ke kanan
dengan jeritan kayu-kayu kapal. Sayapun membayangkan peristiwa Titanic, kapal
tenggelam dan patah dua…. Hahaha…. Cukup parno juga.
Akhirnya setelah
lebih dari 3 jam perjalanan, kamipun sampai di pelabuhan Muara Angke….. Itulah
week end sekeluarga besar yang seru, singkat dan padat….. Lain kali saat mudik
lagi, kami akan explore pulau lain lagi di kepulauan Seribu ini.
See You Next Time Pulau Seribu....
HAPPY TRAVELING......