Setelah 3 hari di Saigon/ Ho Chi Minh
City (HCMC), Vietnam selatan, akhirnya rombongan kami yag terdiri
dari 3 orang dari Malaysia, 6 orang dari Indonesia dan 3 orang dari
philipina melakukan perjalanan ke Chu Chi Tunnel yang sangat terkenal
pada saat perang Vietnam berkecamuk. Kami naik bus yang kami sewa
dari HCMC menuju ke kota Chu Chi yang terletak sekitar 70 kilometer
utara HCMC. Setelah sekitar 2 jam perjalanan, buspun membelok masuk
ke jalan pedesaan, dan berhenti di depan sebuah gedung yang rupanya
tempat penerima tamu.
Pertama-tama kami memasuki ruang
briefing dulu untuk melihat maket underground tunnel dan pemutaran
film tentang perjuangan rakyat Vietnam semasa perang. Rakyat Vietnam
di distrik Chu Chi itu beraliran komunis (Vietkong), yang gigih dalam
melawan penjajahan Perancis di tahun 1940-an dan tahun 1960-an dalam
melawan tentara Amerika dimasa perang Vietnam yang dahsyat dan
terkenal itu. Jaringan terowongan itu dibuat begitu rumitnya, dengan
3 level yaitu di kedalaman 3 meter, 6 meter dan 10 meter dengan
panjang 250 km.
Setelah dari ruang briefing, kami
diajak oleh guide kami menuju ke terowongan, sambil melewati area
hutan bambu dan kebun, dan kami juga melewati tank bekas tentara
Amerika yang sudah tidak digunakan lagi serta beberapa jebakan yang
digunakan oleh tentara Vietkong. Adapun terowongan yang spektakuler
ini digali dengan cara yang sangat sederhana, hanya dengan tangan dan
peralatan seadanya. Didalam terowongan bawah tanah itu juga terdapat
ruangan-ruangan dengan berbagai fungsi, seperti: dapur yang asapnya
disamarkan dengan cerdiknya, dimana asap itu disalurkan dengan pipa
ke tumpukkan sampah yang sedang dibakar dipermukaan tanah, bengkel
untuk membuat ranjau, bom serta senapan yang diambil dari bekas bom
atau senajata Amerika sendiri, serta rumah sakit untuk mengobati
pasien luka perang. Tentara Vietkong menggunakan rute bawah tanah ini
begitu baiknya, sehingga serangan kejutan kepada pihak musuh dan
kemudian menghilang dalam sekejap sebagai upaya menghindari serangan
balik, membuat tentara Amerika sangat kewalahan menghadapi tentara
Vietkong yang bersembunyi di dalam terowongan ini. Dikarenakan
susahnya mencari lubang-lubang masuk ke terowongan, dan juga ukurannya
yang sangat kecil dan sempit, hanya selebar pundak orang Vietkong itu
sendiri, maka tentu akan susah bagi orang Amerika yang besar-besar
badannya mencoba masuk ke terowongan ini. Untuk membalas taktik
gerilya ini, Amerikapun melatih prajurit dengan postur tubuh kecil
untuk mengenal 'terowongan tikus' ini, untuk mencari tahu seperti apa
dalam terowongan itu.
Tank bekas tentara Amerika (maaf foto kualitas jelek)
Salah satu jebakan Vietkong
Sesampai di kawasan Ben Dinh Tunnel,
salah satu bagian dari Chu Chi Tunnel mulailah kami memasuki
terowongan dengan lubang dan tangga turun yang sempit dan pas di
badan. Baru menurunin terowongan pertama, enam teman memutuskan tidak
jadi ikut, karena terowongan terlalu sempit untuk ukuran badannya dan
juga takut sesak nafas.
Setelah kami menuruni tangga dan
mulailah kami berjalan sambil membungkuk dan kadang merangkak
dikarenakan tinggi terowonagannya hanya 1-1,5 meter, dalam terowongan
cukup gelap dan udaranyapun pengap. Sebenarnya pada jarak tertentu
ada lampu listrik cuma karena terowongan itu tidak lurus maka pada
saat berbelok kita tidak bisa melihat apa-apa karena gelap sekali.
Perjalanan rasanya tiada akhir, lalu
akhirnya kamipun melihat sinar di depan kami, itu adalah salah satu
tangga meuju ke atas permukaan tanah, rasanya merdeka dan lega, dan
ketika guide kami menawarkan untuk melanjutkan perjalanan dalam
terowongan lagi, kamipun langsung menolak, karena lutut rasanya sudah
mau copot dengan punggung yang cekot-cekot. Saya membayangkan
bagaimana tentara Vietkong itu sungguh lincah dan gesit menelusuri
lorong yang sempit itu, sungguh luar biasa.
Lalu kamipun diajak ke tempat makan di
udara terbuka dengan menu singkong rebus dan teh hangat, nikmat dan
segar rasanya. Sambil makan kami di ceritakan perjuangan Ho Chi Minh,
Bapak pejuang Vietnam yang seangkatan dengan Bung Karno dan bagaimana
ia menciptakan sandal dari ban bekas….dan memberi semangat
perjuangan untuk kemerdekaan Vietnam.
Lubang yg hanya pas sebadan ukuran Asia
Diorama pembuatan senjata
Oh iya selain sewa bus, alternatif lain
ke Chu Chi Tunnels adalah dengan taxi atau bus umum, dan juga mobil
sewaan dengan harga US$ 35-50. Bila dengan bus umum, anda dapat
menggunakan bus no. 14 dari stasiun Ben Thanh dengan tujuan Chu Chi
dengan harga 7.000 Dong setara Rp. 3.500 dengan waktu 1,5 jam. Bila
samapi di stasiun Chu Chi, perjalanan dilanjutkan dengan naik ojeg
dengan tarif sekitar 100.000 Dong (pp) atau bisa dengan bus umum
no.79 dengan mengatakan tujuan Chu Chi Tunnels, bus itu akan sampai
di persimpangan jalan dengan tanda Ben Duoc di sebelah kiri dan Ben
Dinh di sebelah kanan, atau anda bisa meminta supir busnya antar
hingga ke lokasi. Adapun tiket masuk ke Chu Chi Tunnels seharga
80.000 Dong sudah termasuk guide dengan bahasa Inggris yang
terbata-bata.
Semua harga diatas dapat berubah
sewaktu-waktu.
No comments:
Post a Comment