Merlion Park
Suatu
kali terbersit keinginan merasakan tahun baru di negara tetangga,
yang tidak jauh dari Indonesia, Singapura. Sayapun mencari info
tempat-tempat mana saja yang menjadi pusat perayaan, dan akhirnya
ketemu beberapa lokasi pusat pergantian tahun di sana, antara lain
Marina Bay Sands, Esplanade, Siloso Beach, dan Clarke Quay, serta
tidak ketinggalan keramaian di Orchard Road juga. Dan sayapun mencari
hotel yang tidak jauh antara Orchard Road dan Esplanade.
Sehari
sebelum malam tahun baru, sayapun berjalan-jalan ke pulau Sentosa.
Ada beberapa cara menuju ke pulau kecil ini, yaitu dengan Sentosa
express, cable car, bus atau dengan jalan kaki, dan saya memilih
dengan cable car. Setelah sampai di pulau ini, sayapun menuju ke
Imbiah Lookout yang berada di jantung pulau Sentosa. Pertama yang
saya kunjungi adalah Taman Kupu kupu dan Serangga, setelah menikmati
berbagai jenis kupu-kupu, sayapun lanjut menuju ke Underwater World,
menikmati berbagai jenis satwa air, baik ikan air tawar maupun laut,
serta terdapat sebuah torowongan kaca untuk melihat berbagai jenis
ikan laut seperti pari dan ikan hiu, tidak begitu berbeda jauh dengan
di Seaworld Indonesia. Dan saya menemukan sebuah aquarium dengan
jenis ikan yang lucu nan imut-imut yang kelihatan isi perutnya yang
berwarna merah, menari_nari dikedalaman air bersuhu -4 derajat
celcius, namanya 'Angel Fish'.
Si Angel Fish
Setelah
itu sayapun menuju ke Laguna Lumba lumba, dan tidak lupa melewati The
Merlion. Di Laguna ini saya menyaksikan atraksi lumba-lumba pink.
Setelah menyaksikan atraksi lumba-lumba sayapun berjalan-jalan di
pantai Soloso. Masih begitu banyak atraksi yang menarik di pulau ini,
antara lain Universal Studio, Marine Life Park, lake of Dream, serta
yang paling menakjubkan Song of the Sea. Tetapi berhubung tidak cukup
waktu sayapun kembali ke daratan utama dan menuju ke Orchard Road.
Di
Orchard Road yang ketika itu sedang ada acara dari berbagai negara
yang di gelar sepanjang jalan Orchard. Setiap negara mendapat satu
panggung dan mereka memperlihatkan atraksi dari negara mereka serta
tidak ketinggalan baju traditionalnya. Setelah saya jalan hampir 2
jam-an, saya menemukan satu panggung dengan tulisan 'Irian Jaya,
Aboriginal Group', wahhhh jadi semangat melihat peserta dari tanah
Papua.
Dan
sayapun melihat hasil ukiran patungnya dan tidak ketinggalan berfoto
bersama tentunya.
Dan
setelah itu, sayapun lanjut menyusuri dari satu tempat ke tempat
lainnya, menikmati musik dari berbagai negara, serta alat musiknya
yang indah dan tentu saja baju-baju tradisionalnya yang
cantik-cantik. Setelah malam semakin larut dan manusia semakin tumpah
ruah di jalanan Orchard, sayapun kembali ke hotel untuk bersistirahat.
Papua bertemu dengan Mongolia
Keramaian di Orchard road
Keesokkan
harinya, pagi-pagi sayapun keluar dari hotel dan menuju ke Jurong
Bird park, taman burung terbesar di dunia, dengan koleksi lebih dari
8000 ekor burung dari sekitar 6000 spesies yang berbeda, dan
burung-burung ini berasal dari seluruh dunia. Dan sayapun tidak
ketinggalan menikmati atraksinya serta memberi makan burung-burung
tersebut, dan tentu saja berfoto bersama dengan burung yang beraneka
warna. Di sini juga terdapat fasilitas mengamati burung dengan
menggunakan monorail, tetapi saya tidak sempat menaikkinya.
Memberi makan burung
Lalu
perjalanan sayapun lanjut ke Bugis Street, ketika saya tiba di sini,
begitu ramainya para turis memenuhi tempat ini, dan sayapun tetap
berniat masuk dan mencari beberapa suvenir. Setelah beberapa saat
berjalan di dalam Bugis street yang penuh sesak manusia serta
toko-toko yang membludak, sayapun menyerah dan segera keluar setelah
mendapat beberapa suvenir khas Singapura.
Perjalananpun
lanjut menuju ke China Town, dan sesuai dengan namanya, daerah ini
penduduknya memang mayoritas keturunan China, sehingga sangat terasa
kental budaya China di daerah ini, misalnya di bentuk bangunan,
hiasan, barang dagangan, dan lain-lain. Dan bila ingin membeli
oleh-oleh di sini, jangan lupa untuk menawar. Dan sayapun makan siang
di sini, menikmati masakan China yang sudah tidak asing di lidah,
serta sayapun membeli beberapa camilan sebagai oleh-oleh.
China Town
Setelah
puas menikmati arsitektur bangunan di China Town, sayapun menuju ke
tujuan utama saya menikmati malam pergantian tahun di Esplanade.
Ketika
saya sampai di sini, hari masih sore, dan belum begitu banyak turis
dan warga yang datang untuk menikmati kembang api di malam pergantian
tahun, dan sayapun menikmati jalan-jalan ke Merlion Park yang tidak
jauh dari Esplanade. Merlion adalah sebuah patung dengan kepala
singa dan berbadan ikan yang sudah menjadi maskot Singapura. Nama
Merlion merupakan gabungan dari “mermaid” dan “lion” atau
dalam bahasa Indonesia adalah ikan duyung dan singa.
Setelah
puas menikmati sekitar Merlion Park, sorepun mulai berganti malam dan
orang-orangpun mulai makin banyak yang membanjiri tempat ini. Sayapun
kembali ke esplanade dan masuk ke sebuah foodcourt, dan foodcourd di
sini juga tidak berbeda jauh dengan suasana di luar yang mulai penuh
orang. Dan untung saya masih bisa dapatkan tempat duduk dan mulai
memesan makanan, tetapi hampir sejam saya menunggu dan makanan baru
datang.... Harusnya saya bawa sandwich, atau makanan dari China Town.
Setelah selesai makan, sayapun mencari tempat untuk menikmati kembang
api. Saya menemukan satu hal yang agak berbeda di sini, saya tidak
mendengar suara trompet ataupun petasan seperti di Jakarta.... Para
warga atau turis yang datang memang benar-benar ingin menikmati
kembang api pergantian tahun. Sayapun agak tenang tidak merasa
was-was terkena petasan ataupun bunyi trompet yang di dekatkan ke
telinga saya.
Esplanade
Tepat
pukul 00:00 waktu Singapura, kembang apipun mulai di luncurkan satu
demi satu dari teluk Singapura, cahayanya sungguh spektakuler dan
dengan berbagai warna warni dan bentuk cahayanya yang menerangi
langit Singapura malam itu dan pantulannya diatas air teluk sungguh
indah.
Ketika
berlangsung pertunjukkan kembang api, banyak pasangan yang
berpelukkan, berciuman, membuka champagne atau berfoto ria
mengabadikan malam pergantian tahun malam itu.
Usai
pertunjukan kembang api, orang-orang mulai bergerak menuju ke stasiun
MRT yang terdekat, sayapun mengikuti arus manusia yang begitu banyak
ini, tetapi karena banyaknya orang-orang yang menuju satu tempat ini,
saya memutuskan berjalan kaki saja. Dan tidak hanya saya saja yang
berjalan kaki, begitu banyak orang-orang yang memutuskan berjalan
kaki juga sambil menikmati malam yang indah dengan taburan cahaya
lampu yang menawan.
Oh
iya selama di Singapura, mau ke mana-mana gampang karena ada MRT, dan
semuanya tertib dan tepat waktu. Ada transportasi lain yaitu taxi,
tetapi harganya mahal.
Happy Traveling.....
No comments:
Post a Comment