Wednesday, 10 December 2014

Merasakan Tahun Baru di Negeri Singa




Merlion Park


Suatu kali terbersit keinginan merasakan tahun baru di negara tetangga, yang tidak jauh dari Indonesia, Singapura. Sayapun mencari info tempat-tempat mana saja yang menjadi pusat perayaan, dan akhirnya ketemu beberapa lokasi pusat pergantian tahun di sana, antara lain Marina Bay Sands, Esplanade, Siloso Beach, dan Clarke Quay, serta tidak ketinggalan keramaian di Orchard Road juga. Dan sayapun mencari hotel yang tidak jauh antara Orchard Road dan Esplanade.

Sehari sebelum malam tahun baru, sayapun berjalan-jalan ke pulau Sentosa. Ada beberapa cara menuju ke pulau kecil ini, yaitu dengan Sentosa express, cable car, bus atau dengan jalan kaki, dan saya memilih dengan cable car. Setelah sampai di pulau ini, sayapun menuju ke Imbiah Lookout yang berada di jantung pulau Sentosa. Pertama yang saya kunjungi adalah Taman Kupu kupu dan Serangga, setelah menikmati berbagai jenis kupu-kupu, sayapun lanjut menuju ke Underwater World, menikmati berbagai jenis satwa air, baik ikan air tawar maupun laut, serta terdapat sebuah torowongan kaca untuk melihat berbagai jenis ikan laut seperti pari dan ikan hiu, tidak begitu berbeda jauh dengan di Seaworld Indonesia. Dan saya menemukan sebuah aquarium dengan jenis ikan yang lucu nan imut-imut yang kelihatan isi perutnya yang berwarna merah, menari_nari dikedalaman air bersuhu -4 derajat celcius, namanya 'Angel Fish'.




 Si Angel Fish


 
Setelah itu sayapun menuju ke Laguna Lumba lumba, dan tidak lupa melewati The Merlion. Di Laguna ini saya menyaksikan atraksi lumba-lumba pink. Setelah menyaksikan atraksi lumba-lumba sayapun berjalan-jalan di pantai Soloso. Masih begitu banyak atraksi yang menarik di pulau ini, antara lain Universal Studio, Marine Life Park, lake of Dream, serta yang paling menakjubkan Song of the Sea. Tetapi berhubung tidak cukup waktu sayapun kembali ke daratan utama dan menuju ke Orchard Road.





 
Di Orchard Road yang ketika itu sedang ada acara dari berbagai negara yang di gelar sepanjang jalan Orchard. Setiap negara mendapat satu panggung dan mereka memperlihatkan atraksi dari negara mereka serta tidak ketinggalan baju traditionalnya. Setelah saya jalan hampir 2 jam-an, saya menemukan satu panggung dengan tulisan 'Irian Jaya, Aboriginal Group', wahhhh jadi semangat melihat peserta dari tanah Papua.
Dan sayapun melihat hasil ukiran patungnya dan tidak ketinggalan berfoto bersama tentunya.
Dan setelah itu, sayapun lanjut menyusuri dari satu tempat ke tempat lainnya, menikmati musik dari berbagai negara, serta alat musiknya yang indah dan tentu saja baju-baju tradisionalnya yang cantik-cantik. Setelah malam semakin larut dan manusia semakin tumpah ruah di jalanan Orchard, sayapun kembali ke hotel untuk bersistirahat.




 Papua bertemu dengan Mongolia



 Keramaian di Orchard road



Keesokkan harinya, pagi-pagi sayapun keluar dari hotel dan menuju ke Jurong Bird park, taman burung terbesar di dunia, dengan koleksi lebih dari 8000 ekor burung dari sekitar 6000 spesies yang berbeda, dan burung-burung ini berasal dari seluruh dunia. Dan sayapun tidak ketinggalan menikmati atraksinya serta memberi makan burung-burung tersebut, dan tentu saja berfoto bersama dengan burung yang beraneka warna. Di sini juga terdapat fasilitas mengamati burung dengan menggunakan monorail, tetapi saya tidak sempat menaikkinya.



 Memberi makan burung



Lalu perjalanan sayapun lanjut ke Bugis Street, ketika saya tiba di sini, begitu ramainya para turis memenuhi tempat ini, dan sayapun tetap berniat masuk dan mencari beberapa suvenir. Setelah beberapa saat berjalan di dalam Bugis street yang penuh sesak manusia serta toko-toko yang membludak, sayapun menyerah dan segera keluar setelah mendapat beberapa suvenir khas Singapura.

Perjalananpun lanjut menuju ke China Town, dan sesuai dengan namanya, daerah ini penduduknya memang mayoritas keturunan China, sehingga sangat terasa kental budaya China di daerah ini, misalnya di bentuk bangunan, hiasan, barang dagangan, dan lain-lain. Dan bila ingin membeli oleh-oleh di sini, jangan lupa untuk menawar. Dan sayapun makan siang di sini, menikmati masakan China yang sudah tidak asing di lidah, serta sayapun membeli beberapa camilan sebagai oleh-oleh.



 China Town


 
Setelah puas menikmati arsitektur bangunan di China Town, sayapun menuju ke tujuan utama saya menikmati malam pergantian tahun di Esplanade.
Ketika saya sampai di sini, hari masih sore, dan belum begitu banyak turis dan warga yang datang untuk menikmati kembang api di malam pergantian tahun, dan sayapun menikmati jalan-jalan ke Merlion Park yang tidak jauh dari Esplanade. Merlion adalah sebuah patung dengan kepala singa dan berbadan ikan yang sudah menjadi maskot Singapura. Nama Merlion merupakan gabungan dari “mermaid” dan “lion” atau dalam bahasa Indonesia adalah ikan duyung dan singa.
Setelah puas menikmati sekitar Merlion Park, sorepun mulai berganti malam dan orang-orangpun mulai makin banyak yang membanjiri tempat ini. Sayapun kembali ke esplanade dan masuk ke sebuah foodcourt, dan foodcourd di sini juga tidak berbeda jauh dengan suasana di luar yang mulai penuh orang. Dan untung saya masih bisa dapatkan tempat duduk dan mulai memesan makanan, tetapi hampir sejam saya menunggu dan makanan baru datang.... Harusnya saya bawa sandwich, atau makanan dari China Town. Setelah selesai makan, sayapun mencari tempat untuk menikmati kembang api. Saya menemukan satu hal yang agak berbeda di sini, saya tidak mendengar suara trompet ataupun petasan seperti di Jakarta.... Para warga atau turis yang datang memang benar-benar ingin menikmati kembang api pergantian tahun. Sayapun agak tenang tidak merasa was-was terkena petasan ataupun bunyi trompet yang di dekatkan ke telinga saya.



Esplanade



Tepat pukul 00:00 waktu Singapura, kembang apipun mulai di luncurkan satu demi satu dari teluk Singapura, cahayanya sungguh spektakuler dan dengan berbagai warna warni dan bentuk cahayanya yang menerangi langit Singapura malam itu dan pantulannya diatas air teluk sungguh indah.
Ketika berlangsung pertunjukkan kembang api, banyak pasangan yang berpelukkan, berciuman, membuka champagne atau berfoto ria mengabadikan malam pergantian tahun malam itu.
Usai pertunjukan kembang api, orang-orang mulai bergerak menuju ke stasiun MRT yang terdekat, sayapun mengikuti arus manusia yang begitu banyak ini, tetapi karena banyaknya orang-orang yang menuju satu tempat ini, saya memutuskan berjalan kaki saja. Dan tidak hanya saya saja yang berjalan kaki, begitu banyak orang-orang yang memutuskan berjalan kaki juga sambil menikmati malam yang indah dengan taburan cahaya lampu yang menawan.








  
Oh iya selama di Singapura, mau ke mana-mana gampang karena ada MRT, dan semuanya tertib dan tepat waktu. Ada transportasi lain yaitu taxi, tetapi harganya mahal. 

Happy Traveling.....
 

No comments: