Carnac adalah sebuah kota kecil di
wilayah Mobihan, region Bretagne/Brittany, Barat Laut Perancis.
Meskipun kecil, kota ini adalah surganya situs megalitik yang paling
penting di Eropa serta merupakan barisan bebatuan terbesar di dunia,
sebuah situs batuan prasejarah dan situs wisata yang berusia lebih
dari 3.000 tahun.
Ketika kami tiba di kota ini, formasi
bebatuan kuno langsung menyambut kami. Sebuah pemandangan yang
menawan dengan barisan batu-batu yang sangat banyak, yang terdiri
dari batuan kecil hingga besar dengan alignment (deretan batu) yang
berbaris rapi. Pemandangan ini membuat saya kagum akan orang
prasejarah yang membangun formasi bebatuan ini.
Batuan Carnac yang menjadi lokasi
wisata Neolitik ini dipahat dari batu lokal dan didirikan oleh
masyarakat pra-celtic Brittany. Formasi batuan Carnac ini terdiri
dari satu batu berdiri tunggal (menhir) dan kelompok bebatuan
(dolmen), serta tumuli (gundukan tanah yang dibangun diatas kuburan).
Pemandangan yg kami lihat
Bermain di batu menhir
Dolmen
Ada tiga kelompok barisan bebatuan di
Carnac yaitu: Ménec, Kermario, dan Kerlescan.
Kelompok Ménec dengan panjang barisan
1.165m dan lebar 100m, yang berisi 1099 bebatuan dan terbagi dalam 11
barisan. Ukuran menhir tertinggi adalah 4m.
Kelompok Kermario mempunyai 1.029
menhir yang berbaris sejauh 1.120m, dan lebar 100m dengan jumlah 10
barisan.
Dan kelompok Kerlescan hanya terdapat
555 menhir dengan barisan sejauh 800m, dan terbagi dalam 13 barisan.
Barisan bebatuan
Selama berada di sini, kami
mengelilingi setiap sudut barisan bebatuan yang unik ini, dan kita
juga dapat melihat barisan bebatuan yang tersusun rapi ini dari
sebuah menara yang tidak begitu tinggi. Dan sambil menikmati formasi
bebatuan ini saya teringat akan komik Asterix dan Obelix, mungkin
bebatuan di Carnac inilah yang mengilhami René Goscinny?
Dan tidak ada yang tahu pasti untuk apa
dan tujuan apa batu tersebut dibuat dengan barisan yang begitu rapi.
Banyak yang berpendapat bahwa batu-batu tersebut dibuat untuk tujuan
religius seperti menghormati arwah nenek moyang mereka. Bahkan ada
pula legenda masyarakat setempat yang menyebutkan bahwa alasan batuan
ini berdiri dalam garis luris karena batu-batu ini dulunya adalah
tentara legium Romawi yang berubah menjadi batu setelah dikutuk oleh
penyihir Merlin. Apapun cerita dan legenda tentang bebatuan di carnac
ini, hingga sekarang tetap menjadi misteri.
Menara pendek
Bebatuan yg berbaris rapi
Setelah puas mengelilingi bebatuan kuno
ini, kamipun mengunjungi museum megalitik, yang banyak menjelaskan
tentang bebatuan serta di daerah mana saja dan juga jenis-jenis
kelompoknya. Setelah itu kami mampir ke sebuah toko suvenir, dan di
dalam toko saya menemukan banyak sekali oleh-oleh yang berkaitan
dengan cerita legenda, seperti peri, penyihir Merlin dengan raja
Arthur.
Setelah membeli beberapa suvenir,
kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Quiberon, sebuah
semenanjung dengan pemandangan yang spektakuler.
No comments:
Post a Comment