Dulu ketika masih jaman sekolah, Saya
sering mendengar kata Negeri Belanda, tulip, kincir angin, VOC, noni
Belande, Meneer, dan sebagainya hingga saya dewasa dan mempunyai
keluarga, semua kata-kata itu tetap dalam ingatan yang tak pernah
hilang di telan jaman, dan karena itulah saya terinspirasi untuk
suatu saat akan mengunjungi negeri Belanda... Dan akhirnya tercapai
juga cita-cita menginjakkan kaki di tanah Belanda, menikmati
keindahan taman tulip dan mengagumi kemegahan kincir angin
tentunya....
Saat kaki menginjak di Belanda,
hatikupun berteriak, 'Emakkkkk.... akhirnya ane ke Belandeee...'.
Betapa senang dan girangnya, seperti anak kecil mendapat mainan
terbarunya, seperti itulah diriku saat itu....
Dan inilah perjalanan kami sekeluarga,
saya dan 2 orang anak (4 dan 1,5 tahun), suami serta adik saya yang
sedang berkunjung ke Perancis. Kami berangkat dari Sancerre, Perancis
tengah menuju ke kota Leiden, dengan jarak 683 km. Kami berangkat
dari pagi dengan mobil pribadi, dan karena saya membawa anak kecil, maka hampir setiap
saat berhenti untuk ke toilet dan mengisi perut, jadi perjalanan yang
seharusnya 8 jam menjadi 12 jam! Untung suami sopir yang handal.
Sesampai di camping tempat kami
menginap, jam sudah menunjukkan diatas jam 10 malam, alhasil masuk
rumah camping langsung isi perut dan tidur.
Keesokkan harinya setelah sarapan, hal
pertama dalam pikiran kami adalah melihat keindahan bunga tulip,
kamipun langsung menuju ke taman bunga Keukenhof, yang terletak di
Lisse, hanya 25 menit dari tempat kami menginap, atau 37km dari
Amsterdam.
Bunga tulip memang identik dengan
negara Belanda, walaupun aslinya bunga ini berasal dari Turki dan
pertama kali diperkenalkan ke Belanda oleh seorang ahli hortikultura
yang bernama Caeolus Clusius pada abad ke-16. Karena keindahan bunga
ini, maka dikembangkan spesimen-spesimen baru dan hasilnya Belanda
menjadi pengekspor bunga tulip terbesar di dunia.
Taman bunga Keukenhof dengan
luas 32 hektar ini terdapat sekitar 7 juta koleksi bunga tulip,
daffodil, hyacinth dan bunga jenis lainnya, yang bermekaran indah
pada musim semi. Garden of Europe ini mempunyai tema yang berbeda
setiap tahunnya dan tahun 2015 ini dengan tema 'Van Gogh', dimana
terdapat foto portrait Van Gogh dengan ukuran besar yang dihiasi
bunga tulip dan hyacinth. Daya tarik utama dari taman
ini tentu saja bunga tulip dengan berbagai jenis variannya yang
berwarna warni. Keanekaragaman hayati yang menghiasi Garden of Europe
ini ditanam, ditata dan diatur sedemian rupa, dan ditambahkan dengan
sentuhan budaya Belanda tentunya, yang membuat taman ini begitu
cantik dengan barisan dan taman bunga yang akan membuat kita lupa
waktu selama berada di sini.
Bunga Hyacinth yang semerbak mewangi
Selama kunjungan kami di taman ini,
kami sangat menikmati berbagai jenis taman yang ada di dalam kawasan
ini, jalan setapak dengan kanan kiri bunga-bunga yang bermekaran
serta wanginya yang menyegarkan, kanal serta kolam yang di ditengah
taman. Pada kawasan Wilhelmina yang adalah sebuah rumah kaca dengan
kumpulan berbagai jenis tulip, dengan berbagai bentuk dan warna, serta terdapat
jenis-jenis bunga lain yang bermekaran dengan indahnya, membuat saya
enggan keluar dari kawasan ini. Selain kawasan Wilhelmina, terdapat
juga kawasan Beatrix, Juliana/Tulpomania, Oranje Nassau, dan
Willem-Alexander. Terdapat juga sebuah kincir angin, dan kita dapat
naik keatas dan melihat barisan kebun tulip ataupun kebun hyacinth
dengan bau harum yang semerbak. Dan tidak lupa para pengunjung dapat berfoto di perahu
kecil dengan hiasan bunga tulip dibelakang perahu, tetapi harus sabar mengantri ya, soalnya banyak turis yang juga ingin mengabadikan momen indah di taman ini. selain jalan kaki berkeliling di taman ini, tersedia juga kapal kecil untuk pengunjung berkeliling melewati kanal-kanal di taman Keukenhof ini.
Tanpa terasa haripun sudah siang, kamipun mencari makan siang di salah satu stand di dekat taman bermain anak-anak, dan tentu saja kami mencoba makanan khas Belanda yang simpel ala jajanan jalanan, seperti poffertjes serta keju gouda dan juga sosis khas negeri ini. Ketika sedang menikmati makan siang, kami bertemu dua anak muda yang sedang kuliah di London, kamipun ngobrol dengan serunya.
Tanpa terasa haripun sudah siang, kamipun mencari makan siang di salah satu stand di dekat taman bermain anak-anak, dan tentu saja kami mencoba makanan khas Belanda yang simpel ala jajanan jalanan, seperti poffertjes serta keju gouda dan juga sosis khas negeri ini. Ketika sedang menikmati makan siang, kami bertemu dua anak muda yang sedang kuliah di London, kamipun ngobrol dengan serunya.
Setelah beristirahat dan anak-anak puas
bermaian di taman serta melihat berbagai binatang, kamipun keluar dari taman bunga Keukenhof
ini, dan tidak lupa mencari oleh-oleh di toko-toko suvenir yang
banyak terdapat di Taman Keukenhof ini. Begitu banyak suvenir khas
Belanda ditawarkan, terutama klompen, yaitu sepatu kayu khas Belanda
yang di hias berwarna warni, dan berbagai hiasan dengan gambar windmolen
atau kincir angin, serta patung keramik yang lucu-lucu. Harga
suvenir di sini lebih mahal daripada di Amsterdam. Jadi bagi anda
yang ingin membeli suvenir, sebaiknya ke Amsterdam, atau Rotterdam
saja.
Selesai urusan suvenir, kamipun lanjut ke list berikutnya, Kinderdijk, desa cantik dengan kincir angin tuanya.
Selesai urusan suvenir, kamipun lanjut ke list berikutnya, Kinderdijk, desa cantik dengan kincir angin tuanya.
4 comments:
Cakepppppppp makkkkk.... Beruntung nya dirimu bisa kesana.. Aku juga mauuuuuuuu
Mak Vic, ayoooo kapan mau ke siniiiiiii.... yg kemaren ke Europe main ke sini ga mak?
aduh kebayang kalau aku berada di sana ditengah bunga2 warna warni itu, sensasinya
@Tira Soekardi Sensasinya ga pengen pulangggggg hi hi hi.....
Post a Comment