Selain
bunga tulip yang identik dengan Belanda, juga Molen atau kincir angin
dan klompen, alias sepatu kayu khas Belanda yang warna warni. Dan
selama kunjungan saya di Belanda, kedua hal ini menjadi sesuatu yang
sangat kental.
Secara
sejarah klompen ini sudah dikenal di Belanda sejak 1270 M, Dan tidak
hanya Belanda saja yang memakai sepatu kayu ini, tetapi hampir semua
negara di Eropa memakai sepatu kayu yang di diikat dengan kulit ini.
Bila di Belanda namanya klompen,di Inggris dikenal clogs, maka di
Perancis namanya sabot. Pada umumnya sepatu kayu ini dipakai oleh
para petani dan buruh di Eropa pada abad pertengahan, dikarenakan
bahan baku yaitu kayu poplar yang sangat mudah ditemukan, dan juga
klompen ini banyak memberi manfaat dan keuntungan, seperti memberi
kehangatan pada kaki pada musim dingin dan kesejukkan di musim panas,
karena kayu memiliki daya serap suhu yang baik, selain itu melindungi
kaki di jalan yang kotor dan berlumpur pada abad pertengahan. Bahkan
masih banyak kegunaan lain dari klompen ini, bahkan bisa sudah rusak
dan usang bisa dijadikan kayu bakar pada musim dingin, banyak yah
manfaatnya.... Karena banyak kegunaan dari sepatu kayu ini, makanya
menjadi sesuatu yang umum dipakai pada abad pertengahan. Tetapi
sekarang klompen sudah tidak dipakai lagi, hanya menjadi suvenir
saja, dan negara Belanda memanfaatkan dengan baik akan daya tarik
klompen ini, maka dibuatlah berbagai warna warni dan hiasan khas
Belanda dan menjadi daya tarik akan suvenir dari Belanda, sedangkan
di negara lain di Eropa, sepatu kayu ini tidak begitu tenar lagi,
hanya sebagai hiasan di gudang saja.
Selain
klompen, negeri Belanda juga identik dengan kincir angin. Dahulu
kincir angin banyak kegunaannya alias serba guna, kincir polder
berfungsi sebagai penguras air dari dasar dataran rendah seperti
danau ataupun laut, kincir minyak untuk menyuling minyak dari
biji-bijian, untuk menggiling tepung, untuk menghasilkan kertas,
menggergaji kayu dan sebagainya.
Dan
satu fakta bahwa tanah di Belanda berada dibawah permukaan laut, yang
sesuai dengan nama negaranya 'Netherlands', yang mempunyai arti
'negeri tanah rendah', dan faktanya memang sekitar seperempat dataran
Belanda berada dibawah permukaan laut, dan separuhnya berada satu
meter diatas permukaan laut. Karena posisi yang rendah ini
menyebabkan rawan banjir, dikarenakan air tidak bisa mengalir ke
laut. Selain itu dimana-mana terdapat air, sehingga orang Belanda
sendiri menyebut negaranya Kikkerland atau 'negeri kodok, karena di
mana-mana terdapat air. Dan pada abad ke-15 dibangunlah kincir angin
untuk sistem penyaluran air, dengan kincir angin inilah maka air
dipompa kembali ke laut. Dan masyarakat Belanda giat melakukan
perluasan wilayah dengan reklamasi pantai, dan tanggul-tanggul
dibanguan disepanjang dangkalan pantai, kemudian airnya dipompa
kembali ke laut menggunakan kincir angin. Tetapi saat ini kincir
angin tua hanya tinggal beberapa saja yang masih beroperasi dan
menjadi saksi sejarah. Fungsi pengairan kincirpun sudah digantikan
dengan pompa mesin.
Kemampuan
Belanda dalam mengelola tanah ternyata tidak sebatas menyingkapi
persoalan yang muncul akibat daratan yang lebih rendah dari laut.
Hasil bumi yang diproduksi oleh Belandapun tak kalah hebat, Belanda
merupakan salah satu negara pengekspor hasil tani terbesar di dunia.
No comments:
Post a Comment