Friday, 28 November 2014

Bordeaux, Dari Sejarah Hingga Surga Pecinta Anggur, Bagian I








Jika menyebut negara Perancis, pasti yang diingat adalah kota Paris dan Menara Eiffel, tetapi Perancis tidak hanya memiliki Paris saja, ada begitu banyak kota-kota indah lainnya serta tempat-tempat wisata yang jarang kita dengar tetapi dengan keindahan yang susah untuk dilupakan.

Salah satunya adalah kota Bordeaux, kota yang terletak di barat daya perancis, 498 km dari kota Paris, dan merupakan ibu kota dari region Aquitaine dan juga kota administratif departemen Gironde. Kota ini dilewati oleh sungai Gironde, dan merupakan kota yang terkenal karena penghasil wine/ anggur terbaik dunia. Bordeaux mendapat predikat sentra produksi wine dimana 80% perdagangan wine di seluruh dunia berasal dari provinsi ini, dan tentu saja Bordeux adalah surga bagi para pecinta anggur.



 Berbagai merk anggur Produksi wilayah Gironde



Kota Bordeaux yang penduduknya disebut Bordelais ini terkenal sebagai kota "La Belle Au Bois Dormant / Sleeping Beauty". Tetapi selama kunjungan saya beberapa kali di kota ini, rasanya kota ini tidak pernah tidur, tapi semakin malam, memang semakin indah pemandangan di kota ini. Kota yang kaya akan seni dan sejarah ini terdapat 362 monumen bersejarah, dan bila jalan-jalan di dalam kota Bordeaux serasa kembali ke abad pertengahan, dan satu hal yang menakjubkan adalah tidak terdapat satupun gedung pencakar langit di kota ini. Dan hanya Paris saja yang mengalahkan Bordeaux dalam hal banyaknya bangunan bersejarah di seluruh Perancis, kota ini masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.



Ketika sampai di kota ini, hal pertama yang kami kunjungi tentu saja Place des Quinconces, sebuah alun-alun di jantung kota Bordeaux dengan luas 12 hektar, dan merupakan alun-alun terluas di Perancis dan salah satu yang terluas di Eropa. Pada waktu-waktu tertentu selalu ada pasar atau festival di alun-alun ini. Pada saat kunjungan kami, terdapat atraksi sirkus yang sedang di gelar, banyak sekali tenda-tenda besar dan kecil. Di alun-alun ini juga terdapat sebuah monumen Girondins (Monument aux Girondins), dibangun antara tahun 1894 dan 1902 untuk menghormati para pahlawan revolusi. Monumen Girondins ini adalah monumen tertinggi di Bordeaux, dan pada puncak menumen ini terdapat sebuah patung liberty, sedangkan dikaki monumen terdapat dua buah air mancur yang indah dengan dekorasi patung yang spetakuler. 


 Monument aux Girondins



Air mancur  Monument aux Girondins


 
Setelah mengelilingi alun-alun, kami lanjut ke Porte Caihau, sebuah gerbang yang dibangun tahun 1495, untuk memperingati kemenangan Charles VIII dalam Pertempuran Fornovo melawan Italia. Porte Caihau merupakan pintu masuk ke kota Bordeaux pada zaman itu. Selain Porte Caihau, terdapat juga sebuah gerbang yang merupakan menara "lonceng "Grosse Cloche/ Great Bell" pada balai kota diabad pertengahan. Walaupun balai kota telah berpindah tempat tetapi monumen ini tetap berdiri kokoh serasa tidak tersentuh zaman.



  Porte Caihau



Grosse Cloche/ Great Bell


 
Ketika berjalan-jalan dalam kota sambil mengagumi bangunan-bangunan tua dan jalan-jalan sempit ciri khas abad 18-19, kami bertemu Palais Gallien, bekas reruntuhan arena galo roman yang masih tersisa dari zaman Romawi, dan dikatakan dapat memuat hingga 17.000 penonton. Untuk menemukan sisa arena ini tidaklah mudah karena tersembunyi diantara bangunan penduduk.




 Reruntuhan Palais Gallien




 Dekorasi lampu yang indah



 Salah satu jalanan di pusat perbelanjaan



Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan ke La Tour Pey- Berland atau menara Pey-berland, yang merupakan menara lonceng bergaya gothic flamboyan dari katedral St André de Bordeaux. Menara ini dibangun antara tahun 1440 dan 1466 dan pada tahun 1863 dipuncak menara ini dihiasi patung Notre Dame d'Aquitaine, serta terdapat lonceng besar seberat 8 ton juga terpasang di menara ini. Dan kita dapat memadang panorama kota Bordeaux dari atas menara yang telah tercatat dalam daftar warisan dunia UNESCO ini dengan hanya membayar 5,5 euro..

Satu hal yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa menara lonceng katedral dibangun terpisah dari bangunan utama gereja?


La Tour Pey- Berland


Puncak La Tour Pey- Berland


 
Setelah puas mengelilingi La Tour Pey-Berland dan katedral St André de Bordeaux, perjalanan lanjut ke Grand Théâtre de Bordeaux atau yang dikenal Opéra National de Bordeaux. Bangunan sepanjang 88 meter dan lebar 47 meter ini dihiasi oleh dua belas tiang kolosal, dan di atas bangunan terdapat 12 patung; sembilan mewakili art muses dan tiga mewakili Dewi Juno, Minerva dan Venus. Untuk dapat menikmati interior opera ini, cukup hanya membayar 3 euro, tetapi kami tidak sempat masuk dan hanya menikmati kemegahannya dari luar dan tentu saja tidak lupa berfoto ria. 



 Grand Théâtre de Bordeaux di malam hari



Setelah makan malam di sebuah restaurant di pusat perbelanjaan dan tentu tidak lupa menikmati anggur merah khas kota ini, kamipun melanjutkan perjalanan ke Place de la Bourse dan Miroir d'eau yang dibangun antara tahun 1730 dan 1775 , yang terkenal karena cermin airnya. Tetapi pada saat kami ke sana, sedang tidak ada kegiatan air mancur, sehingga sayapun tidak melihat akan keindahan semprotan air ini dan pantulannya yang seperti cermin. Tetapi kekecewaan saya terobati dengan keindahan gedung-gedung yang dipenuhi pancaran lampu-lampu mewah dimalam hari.

Adapun tempat ini terjadi beberapa kali perubahan nama, dari “Place Royale”, “Place de la Liberté” pada masa revolusi Perancis, “Place Imperiale”, pada masa Napoleon I, kemudian berganti “Place Royale a la Restauration”, dan terakhir menjadi “Place de la Bourse” yang kita kenal sekarang. 



 Place de la Bourse di malam hari


  
Setelah menikmati keindahan Place de la Bourse, kamipun berjalan menikmati keindahan malam di sepanjang tepian sungai Gironde, banyak pemandangan indah di malam hari dengan sorotan lampu-lampu warna warni yang megah, dan salah satu yang sangat saya kagumi adalah jembatan batu Pont de Pierre, yang selesai di bangun pada tahun 1822 dengan panjang 500 m, dibawah kekuasaan Napoleon I. Dan jembatan Pont de Pierre ini adalah salah satu yang terindah di Perancis, dan keindahannya hanya dapat dibandingkan dengan yang ada di Paris.



Jembatan batu Pont de Pierre




 Pemandangan tepian sungai Gironde di malam hari




Pinggiran sungai Gironde yang diperuntukkan bagi pejalan kaki



Dan malampun semakin larut, kamipun pulang ke hotel untuk mempersiapkan diri untuk perjalanan esok harinya, dan masih banyak yang akan kami jelajahi hingga ke perkebunan anggur dan kota-kota penghasil anggur yang telah mendunia.


Oh iya untuk mencapai kota Bordeaux dapat menggunakan kereta cepat/ TGV dari stasiun kereta Montparnasse di Paris, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. terdapat juga kereta biasa yang lebih murah tetapi berhenti di setiap stasiun kereta. Atau bisa juga dengan pesawat dari bandara Orly di Paris menuju ke bandara merignac, kira-kira 10 km dari kota Bordeaux. Dan bandara Merignac juga melayani penerbangan dari UK dan Spanyol.


To be Continue.....




 

No comments: