Sunday 26 April 2015

Keukenhof Yang Menawan







Dulu ketika masih jaman sekolah, Saya sering mendengar kata Negeri Belanda, tulip, kincir angin, VOC, noni Belande, Meneer, dan sebagainya hingga saya dewasa dan mempunyai keluarga, semua kata-kata itu tetap dalam ingatan yang tak pernah hilang di telan jaman, dan karena itulah saya terinspirasi untuk suatu saat akan mengunjungi negeri Belanda... Dan akhirnya tercapai juga cita-cita menginjakkan kaki di tanah Belanda, menikmati keindahan taman tulip dan mengagumi kemegahan kincir angin tentunya....
Saat kaki menginjak di Belanda, hatikupun berteriak, 'Emakkkkk.... akhirnya ane ke Belandeee...'. Betapa senang dan girangnya, seperti anak kecil mendapat mainan terbarunya, seperti itulah diriku saat itu.... 

Dan inilah perjalanan kami sekeluarga, saya dan 2 orang anak (4 dan 1,5 tahun), suami serta adik saya yang sedang berkunjung ke Perancis. Kami berangkat dari Sancerre, Perancis tengah menuju ke kota Leiden, dengan jarak 683 km. Kami berangkat dari pagi dengan mobil pribadi, dan karena saya membawa anak kecil, maka hampir setiap saat berhenti untuk ke toilet dan mengisi perut, jadi perjalanan yang seharusnya 8 jam menjadi 12 jam! Untung suami sopir yang handal.
Sesampai di camping tempat kami menginap, jam sudah menunjukkan diatas jam 10 malam, alhasil masuk rumah camping langsung isi perut dan tidur.

Keesokkan harinya setelah sarapan, hal pertama dalam pikiran kami adalah melihat keindahan bunga tulip, kamipun langsung menuju ke taman bunga Keukenhof, yang terletak di Lisse, hanya 25 menit dari tempat kami menginap, atau 37km dari Amsterdam.
Bunga tulip memang identik dengan negara Belanda, walaupun aslinya bunga ini berasal dari Turki dan pertama kali diperkenalkan ke Belanda oleh seorang ahli hortikultura yang bernama Caeolus Clusius pada abad ke-16. Karena keindahan bunga ini, maka dikembangkan spesimen-spesimen baru dan hasilnya Belanda menjadi pengekspor bunga tulip terbesar di dunia.




Taman bunga Keukenhof dengan luas 32 hektar ini terdapat sekitar 7 juta koleksi bunga tulip, daffodil, hyacinth dan bunga jenis lainnya, yang bermekaran indah pada musim semi. Garden of Europe ini mempunyai tema yang berbeda setiap tahunnya dan tahun 2015 ini dengan tema 'Van Gogh', dimana terdapat foto portrait Van Gogh dengan ukuran besar yang dihiasi bunga tulip dan hyacinth. Daya tarik utama dari taman ini tentu saja bunga tulip dengan berbagai jenis variannya yang berwarna warni. Keanekaragaman hayati yang menghiasi Garden of Europe ini ditanam, ditata dan diatur sedemian rupa, dan ditambahkan dengan sentuhan budaya Belanda tentunya, yang membuat taman ini begitu cantik dengan barisan dan taman bunga yang akan membuat kita lupa waktu selama berada di sini.






 Bunga Hyacinth yang semerbak mewangi


 
Selama kunjungan kami di taman ini, kami sangat menikmati berbagai jenis taman yang ada di dalam kawasan ini, jalan setapak dengan kanan kiri bunga-bunga yang bermekaran serta wanginya yang menyegarkan, kanal serta kolam yang di ditengah taman. Pada kawasan Wilhelmina yang adalah sebuah rumah kaca dengan kumpulan berbagai jenis tulip, dengan berbagai bentuk dan warna, serta terdapat jenis-jenis bunga lain yang bermekaran dengan indahnya, membuat saya enggan keluar dari kawasan ini. Selain kawasan Wilhelmina, terdapat juga kawasan Beatrix, Juliana/Tulpomania, Oranje Nassau, dan Willem-Alexander. Terdapat juga sebuah kincir angin, dan kita dapat naik keatas dan melihat barisan kebun tulip ataupun kebun hyacinth dengan bau harum yang semerbak. Dan tidak lupa para pengunjung dapat berfoto di perahu kecil dengan hiasan bunga tulip dibelakang perahu, tetapi harus sabar mengantri ya, soalnya banyak turis yang juga ingin mengabadikan momen indah di taman ini. selain jalan kaki berkeliling di taman ini, tersedia juga kapal kecil untuk pengunjung berkeliling melewati kanal-kanal di taman Keukenhof ini. 
Tanpa terasa haripun sudah siang, kamipun mencari makan siang di salah satu stand di dekat taman bermain anak-anak, dan tentu saja kami mencoba makanan khas Belanda yang simpel ala jajanan jalanan, seperti poffertjes serta keju gouda dan juga sosis khas negeri ini. Ketika sedang menikmati makan siang, kami bertemu dua anak muda yang sedang kuliah di London, kamipun ngobrol dengan serunya. 














 
Setelah beristirahat dan anak-anak puas bermaian di taman serta melihat berbagai binatang, kamipun keluar dari taman bunga Keukenhof ini, dan tidak lupa mencari oleh-oleh di toko-toko suvenir yang banyak terdapat di Taman Keukenhof ini. Begitu banyak suvenir khas Belanda ditawarkan, terutama klompen, yaitu sepatu kayu khas Belanda yang di hias berwarna warni, dan berbagai hiasan dengan gambar windmolen atau kincir angin, serta patung keramik yang lucu-lucu. Harga suvenir di sini lebih mahal daripada di Amsterdam. Jadi bagi anda yang ingin membeli suvenir, sebaiknya ke Amsterdam, atau Rotterdam saja. 
Selesai urusan suvenir, kamipun lanjut ke list berikutnya, Kinderdijk, desa cantik dengan kincir angin tuanya.


Bersambung.... Kinderdijk



4 comments:

Vicha said...

Cakepppppppp makkkkk.... Beruntung nya dirimu bisa kesana.. Aku juga mauuuuuuuu

Diary si kepik said...

Mak Vic, ayoooo kapan mau ke siniiiiiii.... yg kemaren ke Europe main ke sini ga mak?

Tira Soekardi said...

aduh kebayang kalau aku berada di sana ditengah bunga2 warna warni itu, sensasinya

Diary si kepik said...

@Tira Soekardi Sensasinya ga pengen pulangggggg hi hi hi.....