Monday 19 August 2019

Terhipnotis Oleh Etretat Yang Menawan







Sudah lama saya ingin mengunjungi Etretat, yang selalu saya lihat di foto-foto dan juga lukisan 
dari Claude Monet. Dan akhirnya kesampaian juga list satu ini. 
 
 
Etretat, desa tua kecil yang terletak di pantai Normandi, di departemen Seine-Maritime di Normandi dan 20

kilometer utara kota Le Havre, atau 207 km dari Paris. Etretat terkenal karena tebing 

kapurnya, termasuk tiga lengkungan batu alami dan formasi batuan runcing yang disebut 

Jarum, yang menjulang setinggi 70 meter (230 kaki) di atas laut.  Kompleks tebing kapur 

Etretat adalah stratigrafi kompleks dari kapur Turia dan Coniacian. Beberapa tebing bahkan 

setinggi 90 meter.
 
 
Dua dari tiga lengkungan batu yang terkenal yang dapat terlihat dari kota, yaitu : Porte 

d'Aval, dan Porte d'Amont. Sedangkan Manneporte adalah yang ketiga dan terbesar, tetapi 

tidak dapat dilihat dari kota Etretat.

  
Begitu banyak informasi untuk memulai eksplorasi wilayah ini, ada yg dimulai dari tebing, 
lalu ke formasi bebatuan, ada yang memulai dari kota Etretat. Dan kami memutuskan 
memulai dari falaise d'amont, atau tebing Amont. Dari sini kami dapat menikmati pemandangan 
yang luar biasa ke tebing 'arche de la falaise d'aval', formasi batuan paling terkenal 
di sepanjang bagian pantai ini. Dan di sini kami dapat melihat falaise d'amont
tebing dengan batu tipis yang menjorok ke laut. Berjalan di beberapa tebing yang menjorok 
ke laut dengan jalan setapak yang sangat tipis dengan pemandangan kiri- kanan   
yang langsung menghadap ke laut, serta angin yang cukup kencang, membuat adrenalinku
berpacu kencang, dag dig dug plas boooo..... 





Duduk di tepi tebing cukup membuat dag dig dug plasss...


Selain Pemandangan tebing yang spektakuler, di sini juga terdapat Jardin d’Etretat, atau taman d'Etretat. 
Sebuah taman yang ditata begitu rupa dengan pemandangan ke tebing Aval atau falaise d’Aval. 
Dan juga terdapat  sebuah gereja kecil atau kapel Notre Dame de la Garde, dan tidak jauh dari gereja 
dan taman terdapat sebuah  museum dan juga monumen seperti panah putih, Nungesser et Coli 
dengan pesawat batunya. Monumen dan museum kecil ini didedikasikan untuk dua pilot Prancis, 
yang mencoba penerbangan non-stop pertama dari Paris ke New York pada tahun 1927. 
Pesawat mereka L'Oiseau Blanc (White Bird) terakhir terlihat meninggalkan Prancis di atas Etretat 
dan mungkin jatuh suatu tempat di Samudera Atlantik.








Setelah puas berkeliling di sekitar  falaise d'amont, kamipun menuju ke pantai Etretat, 
dimana kami harus turun melalui jalan setapak dengan tangga yang cukup curam. 
tetapi karena pemandangan yang disuguhkan begitu indah, yaitu pantai dan tebing Aval, 
tidak terasa bahwa kita sudah sampai di pantai, 
Dan dari pantai Etretat ini, pemandangan ke falaise d'Amont dengan lengkungan batunya, 
serta kapel Notre Dame terlihat begitu harmoni dan indah. 
 
Karena anak-anak ingin bermain di pantai, kamipun beristirahat sambil mengawasi anak-anak 
yang asyik bermain ombak yang datang silih berganti. Sementara suami menemani anak-anak, 
sayapun mengambil kesempatan berkeliling di sekitar tepi pantai yang penuh dengan jualan makanan, 
sayapun mencari camilan crepe dan es krim untuk anak-anak.



Falaise d'Amont




Selesai bermain di pantai kami lanjut menuju ke kota Etretat, yang dulunya adalah sebuah desa nelayan 
yang berubah menjadi resort tepi laut yang populer selama abad ke-19. Popularitas ini ditingkatkan oleh 
sejumlah besar seniman dan penulis terkenal yang terinspirasi oleh Etretat, seperti : Monet, Maupassant, 
Victor Hugo, dan Flaubert. Semuanya adalah penggila kawasan di sekitar Etretat. Dan Monet 
melukis beberapa gambar pantai serta tebing dan sekelilingnya yang semakin membawa wilayah ini 
dikenal dunia .



 Lukisan Claude Monet

Lukisan Claude Monet


Selain keindahan tebing batu dengan lengkungannya, kota tua di Etretat ini menawarkan pemandangan 
deretan rumah-rumah kayu abad pertengahan yang unik dan indah. 
Dan beberapa diantaranya menampilkan ukiran kayu yang rumit dan menarik. 
Di alun-alun kota terdapat sebuah bangunan yang dulunya berfungsi sebagai pasar, 
dan sampai hari ini tetap sebagai pasar, tetapi lebih tepatnya sebagai pasar barang seni dan suvenir.














Setelah puas berkeliling di kota tua dan membeli beberapa suvenir dan magnet kulkas,
kamipun lanjut berjalan ke pantai untuk menuju ke terowongan yang menembus  kaki tebing Aval 
untuk menuju ke kaki tebing Manneporte. Terdapat dua cara menikmati Falaise Etretat, falaise d'Amont,
dan falaise Manneporte, yaitu dari atas tebing dan dari kaki tebing. Kami memutuskan melalui 
kaki tebing dahulu, baru kemudian naik ke atas tebing.
 
Pantai Etretat bukanlah pantai berpasir, tetapi sebuah pantai berbatu-batu dari ukuran kerikil hingga sebesar 
kepalan tangan. Bebatuan ini memang sengaja ditaburkan untuk menutupi pantai pasir, 
karena untuk mencegah erosi ombak laut.
Hampir di semua tempat duduk di tepi pantai ini terdapat larangan mengambil bebatuan di sini, 
bila tidak akan dikenakan denda sebesar 90 Euro. 
Mereka sangat menjaga kelestarian pantai dari kerusakan ya? 
 
 
 
  
Setelah berjalan dan memanjat, serta naik tangga besi yang menempel di dinding batu, 
dan melewatii terowongan yang gelap, kami akhirnya sampai di sisi sebelah kaki tebing Aval 
dengan pantai bebatuan juga.





 Harus memanjat untuk menuju ke towongan

 Dari terowongan pemandangan ke falaise d'Amont

Dalam terowongan

Kaki tebing falaise d'Aval menuju ke kaki tebing Manneporte



Saat kami akan berjalan hingga ke lengkungan batu di Manneporte, kami dikejutkan dengan 
tiupan pluit yang cukup kencang dan berkali-kali. Ternyata itu adalah panggilan dari petugas Etretat 
untuk memanggil para pengunjung untuk kembali ke pantai di Etretat, karena sebentar lagi air laut akan naik.  
Dan bila air laut pasang, maka semua daratan dan pantai di kaki tebing antara 
falaise d’Aval dan falais Manneporte akan terendam air laut.  
  

Kamipun kembali ke kota Etretat, dan membatalkan naik ke atas tebing Aval, 
karena anak-anak sudah cape dan waktu juga tidak memungkinkan lagi. akhirnya kami menuju 
ke parkiran mobil untuk kembali ke kota kami yang berjarak 3 jam perjalanan. Dalam perjalanan ke parkiran, 
kami bertemu lagi deretan rumah-rumah abad pertengahan yang sangat unik dengan ukirannya yang cantik.










Itulah sehari eksplorasi kota kecil Etretat yang memukau, bila anda berkunjung ke Paris, 
tidak ada salahnya bermain ke sini, dan saya yakin anda akan terpana dengan pemandangannya yang indah, 
sama seperti ia menghipnotis para seniman dan penulis yang tersohor itu.


Cara menuju ke Etretat selain dengan mobil pribadi, adalah :
 
Kereta : Paris (Saint Lazare) – Breaute Beuzeville, sekitar 1 jam 50 menit.
Lalu lanjut dengan naik bus no.17 hingga ke Etretat ( sekitar 40 menit).  
 
Kereta Paris Saint Lazare – Le Havre, sekitar 2 jam 10 menit, lanjut dengan bus no. 24 – Etretat, sekitar 1 jam perjalanan.
  
Flixbus dari Paris (Pont de Levallois, Porte de Saint Quen, atau Bercy Seine) -  Etretat. 
Perjalanan antara 3-5 jam, harga 19.99
 
Ada juga bus dari Paris saint Lazare – Etretat Mairie, kira-kira hampir 3 jam perjalanan, harga 2€ - 130€. 
  
Untuk jadwal kereta dan bus, selalu cek apakah tersedia pada tanggal keberangkatan anda, 
dan harga sewaktu-waktu bisa berubah.....






HAPPY TRAVELING.......




No comments: