Wednesday 17 June 2015

Menikmati Keindahan Rocamadour, Kota di Tepi Tebing, Perancis










Perancis selain terkenal akan fashion serta kuliner, juga terkenal akan kota-kota abad pertengahan yang unik dan indah. Salah satunya adalah Rocamadour, yang terletak di region Midi Pyrénées, barat daya Perancis. Rocamadour adalah sebuah kota abad pertengahan yang dibangun diatas ngarai sungai Alzou, dengan bangunan-bangunan yang berdiri di tepian tebing yang curam.


Untuk sampai di sini, kami berkendara di jalan yang berliku-liku mengelilingi bukit, dan dari jauh desa ini terlihat begitu cantik dan menakjubkan, seakan-akan sebuah desa yang mencuat dari tebing bukit. Pemandangan ini mengingatkan saya akan film 'Lord of the Ring' dengan desa di tebing bukitnya.


Sesampai di kaki bukit, kamipun berjalan naik tangga yang cukup curam, pada saat itu saya sedang hamil 8 bulan. Walaupun terdapat kereta kecil atau lift untuk naik ke atas dengan harga 3,5 euro, tetapi kami memutuskan berjalan kaki saja, sambil menikmati pemandangan perbukitan yang indah dan tentu saja dengan sedikit olah raga. Rasa cape karena tangga yang cukup curam dan dengan beban hamil, semua itu terbayarkan dengan pemandangan yang menakjubkan disekeliling kami.


 Jalanan berkelok2 mengelilingi bukit


Setelah sampai di jalan utama kota ini, kamipun melanjutkan perjalanan dengan jalan yang menanjak, disepanjang kiri kanan jalan berderet cafe, hotel serta toko-toko suvenir dengan berbagai pernak pernik khas Rocamadour, tetapi terdapat sebuah toko yang menarik mata saya, dikarenakan cinderamata yang dijual seperti cinderamata yang sering saya temukan di Bali, dan ternyata pemiliknya adalah orang Indonesia. Wah saya jadi bangga bisa menemukan pernak pernik khas Indonesia ada disini.

Rocamadour selain terkenal sebagai tujuan wisata bagi turis, juga merupakan tempat ziarah atau tempat suci bagi umat katolik, sejak ditemukannya makam kuno pada tahun 1166, yang diyakini sebagai makam Saint Amadour, atau yang dikenal 'Zhakeus'.



 Jalan utama dgn deretan toko, cafe dan hotel


Setelah perjalanan menanjak, dan dilanjutkan dengan menaikki 216 tangga, akhirnya kami sampai di kompleks kapel dan gereja, atau dikenal dengan 'Cité Religieuse'/ tempat suci. Pertama yang kami kunjungi adalah Basilique St-Sauveur, bangunan romanesque-gothic ini dibangun pada abad ke-11 hingga 13. Bangunan sederhana ini cukup menarik, karena dinding belakang adalah batu bukit itu sendiri. 

Setelah itu kami lanjut ke Chapelle de Notre-Dame/ kapel Notre Dame yang masih sederet dengan Basilique St-Saiveur. Di atas pintu masuk ke kapel, terdapat sebuah pedang Durandal, yang menurut legenda pedang suci tersebut milik Paladin Roland, yang ia lempar ke tebing di Rocamadour agar tidak ditangkap oleh musuhnya. 

Paladin adalah sebutan untuk 12 pasukan Charlemagne yang disebut juga Twelve Peers. Charlemagne sendiri adalah raja dari suku Frank yang dianggap sebagai Bapak pendiri Eropa. Sosok Paladin pertama kali muncul pada karya sastra berjudul "The Song of Roland", yang ditulis sekitar tahun 1140 hingga 1170. 
Para Paladin melambangkan keberanian para pasukan Kristen melawan para pasukan musuh. Asal kata paladin berasal dari bahasa Latin "palatinus" yang mengacu kepada para prajurit kelas atas Kekaisaran Romawi yang berada di Palatine Hill.



 Cité Religieuse



  Basilique St-Sauveur



 Chapelle de Notre-Dame


 
Kembali ke Chapelle de Notre-Dame, adapun primadona di kapel ini adalah patung 'Black Madonna', yang di Perancis dikenal 'Vierge Noires', dimana patung kayu tersebut dipahat oleh Saint Amadour sendiri.
 
Setelah dari kapel, kamipun mampir ke makam St. Amadour atau Zhakeus, yang masih dalam satu kompleks. Makam ini terdapat dalam dinding bukit yang dipagari dengan pagar besi sebagi pelindungnya.



 Black Madonna



  makam St. Amadour



Setelah itu, kamipun lanjut ke kastil yang terletak diatas bukit, kami melewati jalan kecil yang berliku-liku, yang dikenal dengan jalan salib. Untuk masuk ke dalam kastil dikenakan biaya 1 euro, dan dari atas kastil ini, para turis dapat menikmati pemandangan lembah yang indah dan desa sekitar yang terletak di bawah bukit.


Setelah puas menikmati pemandangan dari kastil, kamipun turun dan mengagumi keunikkan tiap bangunan yang terdapat di Rocamadour ini. Hampir semua bangunan menyatu dengan dinding tebing dan menghadap ke lembah, sungguh menakjubkan. Kekaguman saya tidak pernah hilang akan keunikkan dan keindahan Rocamadour, sebuah desa di tebing bukit nan indah. 
Bagi anda yang mengunjungi Perancis, mungkin Rocamadour bisa menjadi salah satu destinasi anda selain Paris tentunya.



 Bangunan yg menyatu dgn dinding batu



 Bangunan yg menyatu dgn dinding batu


Tidak jauh dari desa Rocamadour, terdapat sebuah gua prasejarah, dimana terdapat banyak lukisan dinding yang telah berumur Lebih dari 20.000 tahun sebelum masehi, serta keindahan stalagmit dan stalagtit yang mengagumkan. 
Bagi para pengunjung yang masuk ke dalam gua ini, dilarang mengambil foto, baik dengan kamera biasa ataupun kamera phone. Karena untuk menjaga situs ini dari kerusakan.






 Pintu masuk ke Goa

Tips berpetualang ke Rocamadour:

Untuk menuju ke Rocamadour dari Paris dapat naik kereta menuju ke Brive la Gaillard, lalu lanjut dengan kereta lokal dengan tujuan Rocamadour PadiRac, dari stasiun kereta ini lanjut dengan sewa sepeda atau jalan kaki sekitar 2 mil jaraknya ke kota Rocamadour. Tidak ada bus atau transportasi ke kota ini. Jadi cara paling praktis adalah dengan membawa mobil sendiri. 
Dan tidak bisa one day trip, paling tidak harus nginap, karena susahnya transportasi ke sini. Banyak penginapan di kota ini dan juga banyak tempat-tempat menarik di sekitar sini, jadi ditanggung tidak akan bosan berpetualang di sini.


Happy Traveling.... 
 

4 comments:

Agung Rangga said...

megah banget ya bangunan-bangunan di sana. :D

AdminPGP said...

ARTIKEL YANG BAGUS (y)
.
.
Ditunggu kunjungan baliknya ya di http://www.dzikirsm.web.id/2016/03/memilih-menyendiri.html :)

Diary si kepik said...

@Agung Rangga Iya rata2 bangunan dr abad pertengahan selalu kokoh dan kuat....

Diary si kepik said...

@Dzikir Septiawan Terima kasih atas kunjungannya.... :)