Monday 11 January 2016

Loire Valley, Sungai 1001 Château Bag.II







Loire Valley nan cantik yang dipenuhi dengan chateau/kastil bak dalam negeri dongeng, sungguh suatu tempat yang tidak akan terlupakan.



Setelah dari châteauChambord, château Blois, château Amboise, kali ini perjalanan kita ke château Chenonceau, yang dikenal sebagai château des dames (kastil para wanita). Kastil yang dibangun diatas sungai Cher ini memperlihatkan keindahannya bak putri raja, betapa tidak? Sentuhan feminin dan elegance dalam château ini sangat terasa, dan terutama yang menempati château ini adalah para wanita.



Château Chenonceau dibangun pada tahun 1513 oleh Katherine Briçonnet, lalu diperbaharui oleh Diane de Poitiers dan Catherine de Medici, terselamatkan dari penghancuran saat Revolusi Perancis oleh Dupin.



Setelah membeli tiket dengan harga 8.00 euro, kamipun masuk ke gerbang utama, dan melewati taman Diane de Poitier yang berbentuk segi delapan dengan luas 12.000 m2 di sebalah kir,i dan disebelah kanan adalah taman Catherine de Medici, lalu pemandangan chateaupun di depan mata. Château yang dibangun diatas sungai ini, awalnya adalah sebuah benteng keluarga Marques yang berdiri diatas tanah lumpur yang terhubung ke tepi sungai oleh sebuah jembatan dan pabrik pengolahan gandum. Kemudian keluarga Marques terlilit hutang dan menjual kastil dan tanahnya ke Thomas Bohier. Lalu Thomas Bohier dan istrinya Katherine Briçonnet merubuhkan benteng dan pabrik pengolahan gandum dengan hanya menyisakan sebuah menara sebagai penghormatan bagi keluarga Marques, dan membangun château dengan gaya renaissance. Setelah kematian Thomas Bohier dan istrinya, château inipun diambil oleh François I, dan Ketika anaknya Henry II naik tahta pada tahun 1547, ia menghadiahkan château Chenonceau kepada selirnya, Diane de Poitiers yang lebih tua 19 tahun, walaupun Henry II menikah dengan Catherine de Medici, tetapi pengaruh Diane de Poitiers begitu kuat, hingga mahkota kerajaan diberikan ke selirnya. Diane de Poitierspun merenovasi château dan membangun taman bunga yang indah. Setelah kematian Henry II, Catherine de Medicipun membalas Diane de Poitiers, dengan mengambil kembali château Chenonceau dan mahkota, dan Diane de Poitiers dipindahkan ke château Chaumont.





 
Ketika kami masuk ke dalam château, terdapat lorong panjang yang terbagi ke 4 arah dengan masing-masing ruangannya. Di lantai dasar terdapat sebuah kapel, ruang Diane de Poitiers dan kantor kerja Catherine de Medici lengkap dengan perpustakaanya, diujung lorong terhampar galeri yang berdiri diatas sungai Cher. Di lantai dasar juga terdapat kamar tidur dan lounge François Louis XIV, serta dapur kerajaan dengan ruang makan. Pada lantai pertama terdapat kamar dengan nama 'five Queens' (lima ratu), yang didedikasikan untuk mengenang dua anak perempuan Catherine de Medici, yaitu: Ratu Margot (istri Henri IV), Elisabeth of France (istri Philippe II dari Spanyol).

Dan tiga menantunya, yaitu: Mary Stuart (istri François II), Elisabeth of Austria (istri Charles IX), dan Louise of Lorraine (istri Henri III).

Selain kamar lima ratu juga terdapat kamar tidur Catherine de Medici, kamar tidur Cecar de Vendome, kamar tidur Gabriel d'Estrées dan kamar tidur Louise of Lorraine dengan dekorasi serba hitam dan gelap sebagai tanda berkabung akan kematian raja Henri III.



 Lorong Galeri


kamar tidur Diane de Poitiers



Kamar tidur Five Queens



Kamar tidur Catherine de Medici


kamar tidur Gabriel d'Estrées

 
Château ini tidak hanya memiliki arsitektur yang luar biasa dan sejarah, tetapi juga kaya akan koleksinya; furnitur renaissance, permadani dari abad ke-16 dan 17, serta koleksi lukisan para master seperti; Rubens, Tintoretto, Rigaud, Nattier, dan Van Loo.

Selama di dalam château Chenonceau ini saya sangat menikmati tiap ruangan dengan berbagai koleksi lukisan dan perabotan khas kerajaan yang masih terpelihara dengan baik.



Selain mengagumi château dan koleksinya, saya juga menikmati taman Diane de Poitier dan taman Catherine de Medici yang kaya akan koleksi berbagai macam jenis bunga. Selain kedua taman tersebut terdapat sebuah taman sayuran, dan museum wax dengan koleksi wax raja dan ratu lengkap dengan busana khas kerajaan.



Taman Diane de Poitier


Museum Wax


Château Chaumont



Setelah dari château Chenonceau, mari kita lanjut ke château Chaumont, château yang terletak di tepian sungai Loire ini berbentuk sangat indah, bak istana dalam negeri dongeng.

Château Chaumont berasal dari kata Chauve Mont atau Bald Hill (bukit botak), lalu berubah menjadi Chaud Mont atau Hot Hill (bukit panas). Kastil ini telah berdiri sejak awal abad pertengahan dan dmiliki oleh Gelduin, lalu diwariskan ke anak perempuannya Claire setelah ia melahirkana anak laki-laki dengan nama Geoffroi. Tetapi Geoffroi yang mempunyai wajah cantik daripada tampan tidak pernah menikah hingga akhir hayatnya.



Kastil yang awalnya dibangun dari kayu ini dihancurkan oleh Louis XI pada tahun 1465 sebagai hukuman atas pemberontakkan Pierre d'Amboise. Lalu dibangun kembali oleh Charles I d'Amboise dengan gaya renaissance yang tampak sekarang ini, tetapi pada masa itu chateau ini lebih diperuntukkan untuk militer. 
Pada tahun 1560 setelah kematian Henri II, Catherine de' Medici membeli kastil ini, dan terjadi beberapa perubahan di dalam kastil. Pada masa kepemilikan Catherine de Medici, kastil ini pernah menjadi tempat tinggal Cosimi Ruggieri, seorang astrologi yang juga dipercaya sebagai penyihir. Dikatakan bahwa Ruggieri setiap bulan purnama dapat melihat keluarga kerajaan dari cermin dan juga dapat meramal berapa lama masa jabatan raja. Karena keterlibatannya dalam politik dan intrik kerajaan, akhirnya ia di jatuhi hukuman penjara dengan tuduhan sebagai penyihir yang melawan Henri IV.



Lalu kastil inipun ditawarkan ke Diane de Poitiers, selir Henri II sebagai pertukaran dengan chateau Chenonceau. Tetapi Diane hanya tinggal sebentar di kastil ini.

Setelah beberapa kali pindah tangan pada abad ke-19 menara bagian utara dihancurkan untuk lebih leluasa melihat pemandangan ke sungai la Loire dan taman. 
Dan pada tahun 1938, setelah Broglies pemilik Chaumont jatuh bangkrut, akhirnya kastil ini dibeli oleh negara dan dibuka untuk umum.



Untuk masuk ke dalam château ini, para pengunjung akan melewati jembatan kayu yang dapat diangkat dan diturunkan, dan diatas gerbang pintu masuk terdapat lambang Charles II. Dan di dalam château terdapat tempat tidur Diane de Poitiers, tempat tidur Ruggierie, ruang council, ruang serba guna, ruang makan, Ruang billiard, kapel, dan masih banyak ruangan lainnya yang tidak bisa dikunjungi oleh turis.






Ruang Billiard



Selain ruangan-ruangan di dalam château, para pengunjungpun dapat menikmati taman hutan yang luas serta terdapat sebuah kandang kuda berikut dengan ruang pelana yang tertata indah.


 Bangunan kandang kuda







Pada saat musim panas, para pengunjung dapat menikmati pameran yang selalu diadakan di château Chaumont ini. Dan pada saat kunjungan kami, sedang berlangsung pameran lukisan, baik di dalam château maupun di taman.









Selanjutnya kita akan menuju ke château Azay-le-Rideau.....





No comments: