Sunday 28 December 2014

Apa Rasanya Menyusuri Chu Chi Tunnels di Vietnam?



Setelah 3 hari di Saigon/ Ho Chi Minh City (HCMC), Vietnam selatan, akhirnya rombongan kami yag terdiri dari 3 orang dari Malaysia, 6 orang dari Indonesia dan 3 orang dari philipina melakukan perjalanan ke Chu Chi Tunnel yang sangat terkenal pada saat perang Vietnam berkecamuk. Kami naik bus yang kami sewa dari HCMC menuju ke kota Chu Chi yang terletak sekitar 70 kilometer utara HCMC. Setelah sekitar 2 jam perjalanan, buspun membelok masuk ke jalan pedesaan, dan berhenti di depan sebuah gedung yang rupanya tempat penerima tamu.





 
Pertama-tama kami memasuki ruang briefing dulu untuk melihat maket underground tunnel dan pemutaran film tentang perjuangan rakyat Vietnam semasa perang. Rakyat Vietnam di distrik Chu Chi itu beraliran komunis (Vietkong), yang gigih dalam melawan penjajahan Perancis di tahun 1940-an dan tahun 1960-an dalam melawan tentara Amerika dimasa perang Vietnam yang dahsyat dan terkenal itu. Jaringan terowongan itu dibuat begitu rumitnya, dengan 3 level yaitu di kedalaman 3 meter, 6 meter dan 10 meter dengan panjang 250 km.

Setelah dari ruang briefing, kami diajak oleh guide kami menuju ke terowongan, sambil melewati area hutan bambu dan kebun, dan kami juga melewati tank bekas tentara Amerika yang sudah tidak digunakan lagi serta beberapa jebakan yang digunakan oleh tentara Vietkong. Adapun terowongan yang spektakuler ini digali dengan cara yang sangat sederhana, hanya dengan tangan dan peralatan seadanya. Didalam terowongan bawah tanah itu juga terdapat ruangan-ruangan dengan berbagai fungsi, seperti: dapur yang asapnya disamarkan dengan cerdiknya, dimana asap itu disalurkan dengan pipa ke tumpukkan sampah yang sedang dibakar dipermukaan tanah, bengkel untuk membuat ranjau, bom serta senapan yang diambil dari bekas bom atau senajata Amerika sendiri, serta rumah sakit untuk mengobati pasien luka perang. Tentara Vietkong menggunakan rute bawah tanah ini begitu baiknya, sehingga serangan kejutan kepada pihak musuh dan kemudian menghilang dalam sekejap sebagai upaya menghindari serangan balik, membuat tentara Amerika sangat kewalahan menghadapi tentara Vietkong yang bersembunyi di dalam terowongan ini. Dikarenakan susahnya mencari lubang-lubang masuk ke terowongan, dan juga ukurannya yang sangat kecil dan sempit, hanya selebar pundak orang Vietkong itu sendiri, maka tentu akan susah bagi orang Amerika yang besar-besar badannya mencoba masuk ke terowongan ini. Untuk membalas taktik gerilya ini, Amerikapun melatih prajurit dengan postur tubuh kecil untuk mengenal 'terowongan tikus' ini, untuk mencari tahu seperti apa dalam terowongan itu.



 Tank bekas tentara Amerika (maaf foto kualitas jelek)



 Salah satu jebakan Vietkong


Sesampai di kawasan Ben Dinh Tunnel, salah satu bagian dari Chu Chi Tunnel mulailah kami memasuki terowongan dengan lubang dan tangga turun yang sempit dan pas di badan. Baru menurunin terowongan pertama, enam teman memutuskan tidak jadi ikut, karena terowongan terlalu sempit untuk ukuran badannya dan juga takut sesak nafas.
Setelah kami menuruni tangga dan mulailah kami berjalan sambil membungkuk dan kadang merangkak dikarenakan tinggi terowonagannya hanya 1-1,5 meter, dalam terowongan cukup gelap dan udaranyapun pengap. Sebenarnya pada jarak tertentu ada lampu listrik cuma karena terowongan itu tidak lurus maka pada saat berbelok kita tidak bisa melihat apa-apa karena gelap sekali.

Perjalanan rasanya tiada akhir, lalu akhirnya kamipun melihat sinar di depan kami, itu adalah salah satu tangga meuju ke atas permukaan tanah, rasanya merdeka dan lega, dan ketika guide kami menawarkan untuk melanjutkan perjalanan dalam terowongan lagi, kamipun langsung menolak, karena lutut rasanya sudah mau copot dengan punggung yang cekot-cekot. Saya membayangkan bagaimana tentara Vietkong itu sungguh lincah dan gesit menelusuri lorong yang sempit itu, sungguh luar biasa.

Lalu kamipun diajak ke tempat makan di udara terbuka dengan menu singkong rebus dan teh hangat, nikmat dan segar rasanya. Sambil makan kami di ceritakan perjuangan Ho Chi Minh, Bapak pejuang Vietnam yang seangkatan dengan Bung Karno dan bagaimana ia menciptakan sandal dari ban bekas….dan memberi semangat perjuangan untuk kemerdekaan Vietnam.



 Lubang yg hanya pas sebadan ukuran Asia



 Diorama pembuatan senjata


Oh iya selain sewa bus, alternatif lain ke Chu Chi Tunnels adalah dengan taxi atau bus umum, dan juga mobil sewaan dengan harga US$ 35-50. Bila dengan bus umum, anda dapat menggunakan bus no. 14 dari stasiun Ben Thanh dengan tujuan Chu Chi dengan harga 7.000 Dong setara Rp. 3.500 dengan waktu 1,5 jam. Bila samapi di stasiun Chu Chi, perjalanan dilanjutkan dengan naik ojeg dengan tarif sekitar 100.000 Dong (pp) atau bisa dengan bus umum no.79 dengan mengatakan tujuan Chu Chi Tunnels, bus itu akan sampai di persimpangan jalan dengan tanda Ben Duoc di sebelah kiri dan Ben Dinh di sebelah kanan, atau anda bisa meminta supir busnya antar hingga ke lokasi. Adapun tiket masuk ke Chu Chi Tunnels seharga 80.000 Dong sudah termasuk guide dengan bahasa Inggris yang terbata-bata.

Semua harga diatas dapat berubah sewaktu-waktu. 



No comments: